Tiga Kode Keras, Meraba Kadis Pemko Pinang Kena Depak Lewat Job Fit

gubernur ansar dan menpar sandiaga uno/foto via tempo.com

Tiga Kode Keras, Meraba Kadis Pemko Pinang Kena Depak Lewat Job Fit

angkaberita.id - Janji Hasan, Pj. Wako, merombak kepala OPD di Pemko Tanjungpinang agaknya bukan isapan jempol. Senin-Selasa (8-9/1/2024), Pemko menggeber job fit belasan pejabat eselon II warisan Rahma, Walikota Tanjungpinang, sebelumnya.

Kecuali empat nama, Pj. Hasan bakal menata ulang puluhan kepala OPD demi mengejar target pengentasan kemiskinan, pengendalian inflasi dan penurunan stunting. "Karena itu visi misi dan prioritas kerja saya sebagai walikota," tegas dia, seperti dikutip keprinews, Jumat pekan lalu.

Siapa kena depak? Kecuali Hasan, publik hanya dapat meraba kepala OPD bakal kena geser lewat job fit. Tapi, setidaknya terdapat tiga kode keras sebagai gambaran perkiraan mereka kena depak Pj. Hasan demi mewujudukan prioritas pemerintahan, setidaknya, hingga akhir 2024.

Kursi Inflasi-Stunting

Selain dari tiga target prioritas Pj. Hasan, publik juga dapat meraba kepala OPD kena geser dari besaran anggaran (DPA) jatah anggaran 2024 nanti dibagikan. Terakhir, sekaligus menjadi kode paling keras, kebijakan Gubernur Ansar jor-joran menata ibukota Pemprov Kepri sejak setahun terakhir.

Inflasi menjadi kunci kursi Pj. Hasan aman atau tidak. Kalau terkendali, Hasan bakal menjabat hingga setahun ke depan. Kalau tak terkendali, penggantian Gubernur Babel dan Pj. Walikota Cimahi bukan mustahil terjadi ke Hasan. Sedangkan pengentasan kemiskinan menjadi kesempatan Tanjungpinang kembali mendapatkan dana insentif fiskal.

Seperti diberikan Kemenkeu lewat Wapres di September 2023 sebagai pengakuan terhadap kinerja Pemda di Kepri menangani kemiskinan ekstrem. Sebagai gambaran, seluruh tujuh kabupaten/kota mendapatkan. Penyerahan bersamaan dengan pemberian dana insentif fiskal stunting.

Di Kepri, hanya Pemko Batam dan Pemkab Natuna dapat. Tahun 2024, menjadi kesempatan Pj. Hasan mendapatkannya. Syaratnya, kasus stunting di Tanjungpinang turun signifikan. Modalnya telah ada, dua tahun terakhir kasus stunting di Bumi Gurindam terus menurun. Peluang Tanjungpinang dapat insentif fiskal stunting terbuka lebar.

Sebab, Pemprov Kepri juga tahun 2024, menjadikan stunting prioritas. Terbukti, Gubernur Ansar banyak memangkas anggaran di sejumlah OPD. Dinas PUPR Kepri terbesar kena pangkas. Kenapa Tanjungpinang berpeluang?

Sebab, tahun 2024 tahun terakhir merealisasikan target stunting Presiden Jokowi di angka 14 persen. Semua KDH, termasuk Pemprov dan Pemko, tentu ingin dapat rapor biru stunting. Nah, OPD menjadi bagian pentahelix stunting siap-siap saja. Hanya dua hasil job fit-nya nanti: Lanjut atau kena geser!

Anggaran Gemuk Hati-hati?

Kasus perombakan mendadak di Pemkab Bintan, untuk sebagian, dapat menjadi gambaran OPD segera menpersiapkan diri. Soal DPA, untuk sebagian, juga menjadi kode keras. Siapa OPD kena pangkas habis-habisan anggaran. Siapa OPD bertambah anggaran tahun 2024. Tapi, cara bacanya justru OPD anggaran gemuk-gemuk bersiap terlempar. Kenapa?

Karena, sudah pastik, OPD anggaran gemuk menggambarkan menjadi andalan Pj. Hasan mewujudkan tiga target prioritasnya. Pj. Hasan tentu akan menempatkan orang kepercayaannya menakhodai OPD tadi. Logikanya sederhana, dengan anggaran berjibun, mereka dapat mengeksekusi lebih banyak program penopang target prioritas kepemerintahannya.

Sehingga, diharapkan, peluang terpenuhinya target kian besar. Nah, patut diduga, demi memastikan skenario tadi sesuai harapan. OPD penghasil di Pemko juga perlu dimaksimalkan kinerjanya. Sehingga dapat menopang kinerja OPD andalan Pj. Hasan ke depan. Kuncinya hanya dua, meskipun jumlah OPD penghasil banyak, yakni BP2RD dan BPKAD.

Sekadar informasi, OPD penghasil ialah OPD memiliki kapasitas dan payung hukum memungut PNBP, pajak atau retribusi bagi gentong PAD Pemko Tanjungpinang. Siapa OPD berpeluang gemuk anggaran tentu hanya ketahuan setelah Pj. Hasan membagikannya nanti. Sekda menyebut dalam pekan ini.

Titah Pak Gubernur

Dalam banyak kesempatan, Gubernur Ansar menekankan ikhtiarnya menata Tanjungpinang. Alasannya, ia ibukota Pemprov Kepri. Di luar, kata dia, orang lebih mengenal Batam dan Bintan. Satu kota industri, satunya lagi daerah tujuan wisata kesohor di Tanah Air.

Duduknya Hasan menjadi Pj. Wako, untuk sebagian, lewat usulan Gubernur Ansar dan DPRD Tanjungpinang. Sinergi Pemko dan Pemprov merupakan amunisi terbaik menanta Tanjungpinang. Setelah Pulau Penyengat, Gubernur Ansar juga mempersolek wajah kota lama, sekitaran Jalan Merdeka-Jalan Teuku Umar, dan pelantar I hingga pelantar di Potong Lembu.

Targetnya, Tanjungpinang menjadi destinasi wisata, bukan sekadar pintu masuk wisman ke Lagoi di Bintan. Terbaru, Pemko Tanjungpinang merencanakan sejumlah renovasi ikon di kawasan tepi laut. Nantinya terintegrasi dengan kawasan ekonomi kreatif di boulevard Gurindam 12, baru saja dapat alokasi anggaran Kemenpar puluhan miliar.

Nah, agar semua berjalan sesuai harapan, job fit merupakan cara masuk akal bagi Pj. Hasan memastikan kebijakan jor-joran Gubernur Ansar tadi bergayung sambut. Seperti inflasi dan stunting, sejumlah OPD juga bakal terlibat dan dilibatkan dalam eksekusi penataan Tanjungpinang. Siapa mereka?

(*)

Bagikan