Jor-joran Anggaran Stunting, Wapres Makruf Amin Ganjar Pemko Batam Duit Insentif Fiskal

ilustrasi anak stunting via suara.com

Jor-joran Anggaran Stunting, Wapres Makruf Amin Ganjar Pemko Batam Duit Insentif Fiskal

angkaberita.id - Lewat APBD 2023, Pemko Batam jor-joran duit penanganan stunting ke sejumlah OPD sebesar Rp 69 miliar. Afirmasi mereka terbayar setelah pemerintah melalui Wapres Makruf Amin mengganjar Pemko duit insentif fiskal Rp 6 miliar lebih atas prestasi menekan prevalensi stunting di Batam.

Wapres menyerahkan insentif fiskal ke Walikota Muhammad Rudi diwakili Jefridin, Sekda, Jumat pekan lalu. Jefridin mengklaim angka stunting di Batam terus menurun. Tahun 2020, angka stunting di Batam 3.876, atau 7,21 persen. Tahun 2021, stunting menjadi 3.367 atau 6,02 persen.

Saat pandemi di tahun 2022, stunting turun menjadi 1.441 atau 2,42 persen, dan tahun 2023 menjdi 1.207 atau 1,90 persen. "Pemko Batam berkomitmen menurunkan angka stunting, sehingga target 14 persen (nasional) pada 2023 dapat tercapai," kata Jefridin, dalam keterangan resminya.

courtesy by antara

Bukan BTS

Selain jor-joran afirmasi APBD, kesuksesan Pemko Batam kemarin, juga disumbang ikhtiar bapak asuh, terutama perorangan dan perusahaan. Data Pemko, tercatat sebanyak 299 anak stunting mendapatkan bapak asuh.

Di Kepri, BKKBN juga menekan stunting lewat ikhtiar beras telur sedekah (BTS), dengan melibatkan anak sekolah. Empat tahun terakhir, catatan BKKBN, prevalensi stunting di Tanah Air terus menurun.

Tahun 2018 sebesar 30,8 persen, menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Target 2024 sebesar 14 persen, BKKBN bertekad mengejarnya dengan target penurunan 7,6 persen selama dua tahun ke depan.

(*)

Bagikan