PT Nusantara Sawit Sejahtera Jor-joran Lewat Bursa Saham
angkaberita.id – PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSS) akan melepas saham usaha ke bursa saham lewat IPO. Perusahaan di bidang pertanian dan perkebunan sawit itu akan melepas 15 persen sahamnya ke publik, atau sebanyak 3,56 miliar lembar saham.
Dengan nilai per lembar saham IPO berkisar Rp 122-190, NSS bersiap meraup dana segar Rp 435,2 miliar hingga Rp 677,9 miliar bagi kepentingan pengembangan bisnis usaha ke depan. Presdir Nusantara Sawit Sejahtera Teguh Patriawan mengatakan, dana IPO guna membiayai pembangunan fasilitas produksi.
Kemudian pembiayaan penanaman baru dan modal kerja entitas anak. "Dana akan disalurkan melalui mekanisme penyertaan modal kepada tiga entitas anak sesuai dengan kebutuhan," kata dia seperti dilansir Katadata, Sabtu (18/2/2023). PT Borneo Sawit Perdana (BSP) menjadi satu anak usaha bakal menerima suntikan modal hasil pelepasan saham tadi.
Kemudian 29.8 persen untuk belanja modal membangun pabrik kelapa sawit seluas 40 hektare (ha) berkapasitas 60 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Anak usaha lainnya, PT Bina Sarana Sawit Utama (BSSU) juga akan mendapatkan injeksi serupa.
Sebanyak 47 persen guna belanja modal kepentingan penanaman baru perkebunan sawit. Dari jumlah itu, 15 persen akan dipakai buat pembebasan lahan seluas 6.831 hektare agar berstatus Hak Guna Usaha (HGU). Sisanyanya buat anggaran pembibitan dan pemupukan selama periode belum menghasilkan.
Sedangkan injeksi ke PT Prasetya Mitra Muda, tiga dari ketiga anak usaha NSS, sekitar 10,6% duit IPO bagi pemenuhan modal kerja dalam pembelian pupuk dan agrochemical atau bahan kimia pertanian. Teguh menambahkan, bersamaan IPO nanti, pihaknya juga akan menerbitkan sebanyak 1,7 miliar waran seri I atau sebanyak 8,8 persen total saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO disampaikan.
Sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ialah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Kinerja usaha NSS, per September 2022, membukukan penjualan sebesar Rp 864,3 miliar, tumbuh dibanding periode sama tahun 2021 sebesar Rp 763,3 miliar.
Laba bersih tercatat Rp 64,5 miliar, turun dibanding periode sama tahun lalu, sebesar Rp 147,1 miliar. Pemegang saham mayoritas NSS ialah PT Mitra Agro Dharma Unggul, posisi sebelum IPO, dengan kepemilikan 59,1 persen. Kemudian Teguh Patriawan memegang 17,1 persen saham.
Selanjutnya PT Nusantara Makmur Lestari 10,7 persen, Yantoni Kerisna 6,1 persen, Thomas Tampi 5 persen, dan PT Bina Palangka Makmur sebesar 1,8 persen. Berdiri sejak 2009, NSS perusahaan hulu perkebunan kelapa sawit dengan lima area perkebunan berlokasi di Kalimantan Tengah, khususnya untuk penjualan produk minyak sawit berkualitas tinggi seperti tandan buah segar (TBS), minyak sawit mentah (CPO), dan biji sawit (PK). (*)