e-peken, Cara Pemko Surabaya Jadikan ASN Nyawa Ekonomi Kota
angkaberita.id - Selain pajak kendaraan bermotor (PKB) dan turunannya, Pemko Surabaya juga memberdayakan ASN menjadi penggerak ekonomi kota. Caranya lewat aplikasi e-peken, platform belanja kebutuhan sehari-hari dari UMKM secara online.
Selain menghidupkan UMKM, dengan e-peken kontribusi ASN juga nyata bagi perekonomian. Hasilnya, Jawa Timur menjadi daerah penopang perekonomian terbesar kedua secara nasional di Tanah Air, setelah DKI Jakarta. Pertumbuhan ekonomi Jatim juga melebihi angka nasional. Surabaya menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Dengan PKB dan turunannya menjadi kontributor terbesar PAD Surabaya, dan ASN menjadi lengan penggerak ekonomi daerah. Wagub Jatim, Emil Dardak mengungkapkan, kuartal I 2022 ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,2 persen, nasional 5,01 persen. Kontribusi Surabaya 25 persen dari keseluruhan output PDRB Jawa Timur di periode itu.
"Karena memang, salah satu sumber pendapatan asli daerah (Jatim) itu pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama," beber Emil, seperti dilansir republika.co.id, Jumat (3/6/2022). Berdasarkan data, hingga akhir Mei, realisasi pajak Jatim 46,60 persen dari target Rp 14,25 triliun. PKB dan turunannya menyumbang 42,56 persen, atau Rp 2,72 triliun. Realisasi sebesar itu, untuk sebagian, juga berkat kebijakan pemutihan PKB.
Paksa ASN
Dengan pendapatan bulanan tak terganggung pandemi COVID-19, Pemko Surabaya melirik ASN menjadi penopang perekonomian. Lewat e-peken, Pemko sukses mengajak ASN menghidupkan perekonomian kota lewat konsumsi publik. Aplikasi e-peken menjadi cara Pemko mengalirkan duit ASN lewat konsumsi publik.
Di e-peken, ASN dapat berbelanja produk keseharian dari UMKM di Surabaya. Hasilnya, transaksi pada Juli-Desember 2021 lewat e-peken mencapai Rp 4,8 miliar. Pemko memang mewajibkan seluruh ASN berbelanja lewat e-peken. Tahun 2022, Pemko memperluas jangkauan e-peken ke masyarakat umum.
Hasilnya, capaian transaksi meningkat drastis. Hingga Mei 2022, transaksi menembus Rp 11,4 miliar, alias ada kenaikan 133 persen. "Pengguna e-Peken Surabaya (terdiri) 12.770 ASN, dan 4.412 masyarakat umum," ungkap Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
Dia meyakini e-peken memutar ekonomi kota, dan ASN menjadi motor. Karena itu, dia mengajak ASN dan honorer PNS di sana, memindahkan kebiasaan belanja lewat e-peken demi mendukung UMKM.
(*)