Sun. May 19th, 2024

angkaberita.id

Situs Berita Generasi Bahagia

Pilpres Versi Lembaga Survei, Ganjar-Erick Paket Calot Kuat

2 min read

ganjar pranowo-erick thohir disebut-sebut sebagai paket calon kuat pilpres 2024 versi sejumlah lembaga survei di tanah air/foto sindonews.com

Pilpres Versi Lembaga Survei, Ganjar-Erick Paket Calot Kuat

angkaberita.id - Kendati belum dipastikan, namun berdasarkan simulasi sejumlah survei politik, gambaran Pilpres 2024 agaknya bakal mengerucut ke tiga kutub. Duet Ganjar Pranowo-Erick Thohir dalam sejumlah survei terhitung kompetitif di mata responden.

Survei Capres terbuka Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semisal. Seperti dilansir Sindonews, hasil survei terbuka mereka secara daring menunjukkan Ganjar dan Erick bersaing sebagai Capres terpopuler, dengan persentase 41,28 persen dan 34,23 persen. Sebelumnya Erick juga menguat di hasil survei kalangan santri Nahdliyin.

Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS), Sholeh Basyari mengungkapkan nama Ganjar dan Erick sangat dekat dengan kalangan santri. "Baik Erick maupun Ganjar, memang memiliki nilai elektabilitas dan popularitas tak jauh berbeda. Keduanya juga kerap masuk ke dalam top three bursa survei," ujar Sholeh, dua pekan lalu.

Survei Indikator di akhir 2021 juga menunjukkan duet Ganjar-Erick pasangan potensial terkiat di 2024, mengungguli duet Prabowo-Puan atau Anies AHY. Hasil serupa juga tergambar dalam survei Charta Politika dan Voxpol. Ganjar-Erick menjadi sosok potensial penerus pemerintahan Jokowi.

Bahkan, Charta Politika juga membeberkan peta demografis dukungan ke mereka. Seperti dilansir detikcom, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menilai, duet mereka berpotensi meraup suara tertinggi karena persentase pemilih PDIP hampir secara keseluruhan memilih Ganjar sebagai calon presiden.

"PDI Perjuangan bisa dikatakan mayoritas 60 persen pemilih PDI Perjuangan itu menyatakan memilih Pak Ganjar Pranowo," papar Yunarto. Faktor lainnya, lanjut dia, PDIP memiliki basis suara besar di timur Indonesia.

Bagi Ganjar-Erick, kondisi itu membuat mereka berpeluang besar menang di Pilpres. "Ganjar Pranowo kebalikannya sangat kuat di Jawa dan menguasai daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, paling tinggi di Jawa Timur dan Bali, NTB, NTT," ungkap Yunarto.

Kemungkinan Koalisi

Lalu siapa calon koalisi pengusung mereka dengan skenario itu? Dengan presidential threshold 20 persen, kemungkinan besar hanya PDIP satu-satunya parpol dapat mengusung calon presiden tanpa perlu koalisi. Meskipun belakangan mengalir gugatan ke MK soal ambang batas pencalonan itu. Kecuali DPR merevisi UU Pemilu, MK kemungkinan besar tetap memutuskan ambang batas itu konstitusional.

Jika PDIP mencalonkan Puan Maharani, Ganjar-Erick harus melenggang dengan tiket koalisi di luar PDIP. Dengan PKS kemungkinan besar ke Anies Baswedan, pilihan tersisa ke Gerindra, Golkar dan Nasdem sebagai parpol berkursi terbanyak di DPR. Namun, untuk sebagian, kalau Gerindra berlabuh ke PDIP mengajukan Prabowo-Puan Maharani, kemungkinan besar pilihan Ganjar tinggal ke koalisi Golkar atau Nasdem.

Sebab Demokrat kemungkinan besar mengusung AHY, kader andalannya dalam paket koalisi mereka nantinya. Seorang aktivis parpol di Tanjungpinang, tak menampik kemungkinan itu. Bahkan, dia meyakini skenario itu mencerminkan peta elektoral di Pileg, termasuk di Kepri. "Ganjar-Erick kemungkinan maju dari koalisi Golkar, Nasdem, PKB dan PAN," tegas dia, belum lama ini, sembari menebak PKS dan Demokrat serta PPP kemungkinan berkoalisi menyokong Anies-AHY.

(*)

Bagikan