COVID-19: Kasus Omicron Melejit Di Tanah Air, Meluas Di Sumatera!

COVID-19: Kasus Omicron Melejit Di Tanah Air, Meluas Di Sumatera!

angkaberita.id - Kalangan epidemiologi memperkirakan bulan Februari 2022 puncak lonjakan COVID-19 varian Omicron di Tanah Air. Tanda-tanda ke situ, untuk sebagian, mulai terlihat, termasuk di Sumatera. Per Jumat (28/1/2022), terjadi penambahan kasus sebanyak 9.905, naik 22,6 persen dibanding sehari sebelumnya.

Sekaligus lonjakan tertinggi sejak 1 September 2022, yakni 10.337 kasus. Dari 9.905 kasus tambahan, seperti ditulis Katadata, Jumat (28/1/2022), sebanyak 9.454 kasus berasal dari penularan lokal dan, selebihnya, dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yakni 451. Penularan PPLN melonjak 71,5 persen dibanding sehari sebelumnya, dan penularan lokal meningkat 20,9 persen.

DKI Jakarta masih menjadi episentrum, dengan tambahan kasus baru 4.558 orang, Jabar dan Banten menyusul, masing-masing, 2.313 dan 1.754 kasus baru. Patut diwaspadai, data Satgas COVID-19, lonjakan di Sumatera. Empat dari 10 provinsi di Sumatera mencatatkan lonjakan kasus lebih dari 100 persen.

Lonjakan tertinggi di Bangka Belitung, sebanyak 14 kasus baru, atau 600 persen dibanding sehari sebelumnya, Kamis (27/1/2022) sebanyak 2 kasus. Lampung, pada hari sama, dari 11 menjadi 30 kasus. Jambi dan Sumatera Selatan, masing-masing, naik 100 persen, dari 4 menjadi 20 kasus.

Begitu juga Sumatera Utara meningkat 50 persen, menjadi 42 kasus dari sebelumnya 21. Tambahan kasus, per Jumat, dari hasil pemeriksaan terhadap 258.145 orang, 48.963 orang dengan PCR Test, dan 157 orang Tes Cepat Molekuler (TCM), serta 209.025 orang dengan antigen.

Bagimana di Kepri? Dinkes Batam mengungkapkan temuan kasus, begitu juga di Karimun. Sedangkan di Bintan dan Tanjungpinang, meskipun bukan Omicron, juga mengalami penambahan kasus COVID-19. Dinkes Kepri mengonfirmasi kasus Omicron di Batam penularan lokal. Padahal Kemenkes RI menyebut Kepri terhitung tinggi titer hasil survei serologi, artinya telah terbentuk herd immunity alias kekebalan komunitas.

(*)