Kapolri Pilihan Jokowi, Kenapa Jenderal Kepri Menguat Jabat Kabareskrim?
angkaberita.id – Presiden Jokowi melantik Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis, Rabu (27/1/2021). Berbekal paradigma #PolriPresisi, Kapolri berencana menjadikan Polsek andalan community policing, dalam skenario kebijakan Kamtibmas di Tanah Air selama periode menjabat.
Kini, publik menunggu siapa Kabareskrim pilihan Kapolri demi memuluskan kebijakan peniadaan penyidikan di Polsek. Selain berjanji menekankan kebijakan restorative justice, Kapolri Listyo juga memprioritaskan pengungkapkan kasus atensi publik, termasuk sinerginya dengan KPK menanggulangi kasus korupsi.
Dengan kondisi itu, Kabareskrim bakal menjadi titik awal sekaligus titik akhir mengukur kinerja Polri sekaligus Kapolri Jenderal Listyo. Sejumlah nama perwira tinggi bermunculan menjadi kandidat pengganti Listyo sebagai Kabareskrim, jabatan sebelum dirinya menjadi Kapolri.
Selain sejumlah jenderal bintang tiga di Mabes Polri, juga beredar sejumlah jenderal bintang dua, sebagian besar berstatus Kapolda, termasuk Kapolda Kepri. Beredar juga jenderal di eksternal Mabes Polri, termasuk KPK. Khusus jenderal bintang tiga, beredar nama Kepala BNPT Komjen Boy Rafly Amar, Kabaintelkam Komjen Rycko Amelza Dahniel, Kepala BNN Komjen Petrus Golose dan Kabaharkam, Komjen Agus Adrianto.
Selain bersaing menjadi calon Kapolri, empat Komjen itu juga berstatus senior Listyo di Akpol. Bagaimana dengan jenderal bintang dua? Selain Kapolda Kepri, Wakabareskrim dan Deputi Penindakan KPK, juga beredar nama sejumlah Kapolda di Tanah Air.
Seperti Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta (Akpol 1992), kemudian Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dhofiri, Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada, Kapolda Sulut Irjen Panca, Kapolda Riau Irjen Agung Setya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadhil Imran dan Kapolda Kaltim Irjen Rudolf Nahak.
Dari Kepri, bertugas dan pernah menjabat, ialah Kapolda, Irjen Aris Budiman Kapolda Kepri, dan belakangan mencuat nama Irjen Karyoto, Deputi Penindakan KPK. Dari nama-nama beredar tadi, kecuali Irjen Ahmad Dofiri, seluruhnya berkeahlian reserse, dengan rentang penugasan paling sedikit 29 tahun lalu, alias sejak lulus Akpol 1992.
Berbagai spekulasi beredar. Sebagian menyebut, Kabareskrim bakal berasal dari Akpol senior Kapolri. Berembus pula spekulasi Kabareskrim nantinya satu di antara sekian jenderal pendamping Listyo saat uji kepatutan dan kelayakan di DPR pada 21 Januari silam. Terakhir, menguat spekulasi Kabareskrim berpengalaman di KPK.
Lalu siapa calon Kabareskrim paling dipercaya Listyo menjadi tangan kanannya? Satu hal paling pasti, seperti disinyalir Indonesia Police Watch (IPW), naiknya Jenderal Listyo menjadi Kapolri bakal menggerakkan gerbong mutasi besar-besar di Mabes Polri, bahkan sejumlah Kapolda dipredikasi bakal promosi, termasuk Kapolda Jawa Tengah. Sebagian jenderal lainnya bakal penugasan ke eksternal Mabes Polri.
Alasannya, lanjut IPW, selain Kabareskrim, Sestama Lemhanas, Komjen Didid Widjanardi, juga sudah pensiun pertengahan Januari pekan lalu. Praktis, bakal ada jenderal senior bergeser mengisi jabatan eksternal itu. Komjen Didid pernah menjabat Kapolda di Kepri. Polda Kepri sendiri, belakangan menjadi jabatan strategis menuju kursi bintang tiga, termasuk Kabareskrim.
Khusus Kabareskrim, dua nama asal Kepri menguat. Yakni, Irjen Aris Budiman dan Irjen Karyoto. Nama terakhir pernah menjabat Kapolrestabes Barelang tahun 2012, kini Deputi Penindakan KPK. Sedangkan Aris Budiman menjabat Kapolda Kepri, dan pernah menjadi Direktur Penindakan KPK tahun 2015.
Belakangan, kedua nama itu menguat sebagai calon Kabareskrim menyusul pelantikan Jenderal Listyo menjadi Kapolri. Sebelum dilantik, Presiden Jokowi pekan lalu memanggil Listyo di Istana Bogor. Setelah pertemuan itu, seperti dilansir VIVA, mencuat kabar Kabareskrim bakal dijabat jenderal senior.
Dengan kata lain, jenderal Akpol senior Kapolri. Lima nama langsung menguat sejak kabar itu, termasuk Kapolda Kepri. Seluruhnya berasal dari Akpol 1988-1989. Terbaru, Irjen Karyoto meramaikan bursa calon Kabareskrim. Aris dan Karyoto akhirnya menjadi dua calon kuat. Selain jenderal senior, keduanya juga berpengalaman di KPK, lengkap dengan pro kontra dan kontroversi di baliknya. Siapa Berpeluang?
(*)