COVID-19: Pandemi Bikin Boros Pengeluaran, Orang Kepri Timbun Duit Ke Bank?

gedung gonggong menjadi ikon kota tanjungpinang, ibukota provinsi kepri. secara nasional, selama pandemi pengeluaran warga justru melonjak bahkan hingga 50 persen saat berada di rumah. di kepri, orang justru cenderung menahan pengeluaran dan menimbun duitnya di perbankan. benarkah?/foto ilustrasi kompas.com/ambar nadia

COVID-19: Pandemi Bikin Boros Pengeluaran, Orang Kepri Timbun Duit Ke Bank?

angkaberita.id – Kendati selama pandemi COVID-19 di Kepri terjadi perlambatan ekonomi, terutama dari komponen investasi dan konsumsi rumah tangga, namun secara nasional ternyata selama pandemi justru terjadi peningkatan pengeluaran hingga 50 persen dari kondisi biasa.

Khusus Kepri, berdasarkan laporan kajian regional Bank Indonesia, meskipun tumbuh 2,06 persen pada triwulan I tahun 2020, namun justru melambat dibanding kondisi tahun lalu tumbuh 5,21 persen. Perlambatan akibat pandemi COVID-19, terutama komponen investasi dan konsumsi rumah tangga.

Warga Kepri agaknya lebih memilih menahan diri, termasuk menyimpan uangnya ke bank dibanding belanja kebutuhan sekunder selama pandemi. Kabar baiknya, perlambatan tertahan konsumsi pemerintah melalui penyaluran bansos dan sebagainya. Berdasarkan sektor, perlambatan sebagian dipicu lapangan usaha perdagangan besar dan eceran.

Namun, berdasarkan survei BPS, secara nasional justru terjadi perbedaan pengeluaran warga selama pandemi. Hasil survei, sebanyak 56 persen responden mengalami peningkatan pengeluaran. Hanya 17 persen mengalami penurunan pengeluaran dan sisanya tetap.

Dari 56 persen responden itu, seperti dikutip Katadata, peningkatan pengeluaran hingga 26-50 persen mendominasi dengan persentase 44 persen responden. Peningkatan pengeluaran sebesar 1-25 persen berada tertinggi kedua dengan persentase 36 persen.

Sementara pengeluaran meningkat 51-75 persen dan 76-100 persen, masing-masing, hanya sebesar 9 persen dan 11 persen. Dengan kata lain, secara umum, selama pandemi berdiam di rumah justru bikin borong keuangan. (*)

Bagikan