COVID-19: Skenario Persekolahan Di Kepri Dan Nasib Guru Honorer

mendikbud mengizinkan daerah zona hijau pendemi covid-19 membuka persekolahan secara tatap muka sepanjang terpenuhi tiga syarat utama/foto bklm kemendikbud via tempo.co

COVID-19: Skenario Persekolahan Di Kepri Dan Nasib Guru Honorer

angkaberita.id – Berdasarkan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020, selama pandemi COVID-19 sekolah diberikan kelonggaran mendayagunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), termasuk penerapakan protokol kesehatan saat sekolah buka nantinya.

Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan, penerapan protokol kesehatan selama belajar mengajar di sekolah menjadi satu dari tiga syarat dibukanya persekolahan di daerah zona hijau, termasuk di Kepri.

“Seperti pembelian pembasmi kuman (disinfektan), masker atau penunjang kebersihan dan kesehatan lain, termasuk thermo gun,” kata Nadiem seperti lansir Katadata.

Selain itu, menurutnya, sekolah juga dapat menggunakannya buat keperluan pembelian pulsa, paket data, atau layanan pendidikan daring berbayar bagi pendidik dan peserta didik saat pembelajaran jarak jauh.

Di luar itu, Nadiem menyatakan pihaknya juga memberikan kelonggaran pembayaran dan penangguhan honor. Semisal pembayaran honor guru honorer yang belum mendapatkan tunjangan profesi dan belum memenuhi beban mengajar, termasuk mengajar dari rumah. Begitu juga pembatasan maksimal 50 persen ketentuan pembayaran honor ditiadakan.

Penggunaan dana BOS di jenjang PAUD, menurut Nadiem, tidak jauh berbeda. Honor tidak hanya diberikan sebatas transportasi tenaga pendidik. “Bisa fleksibel seseuai kebutuhan masing-masing PAUD,” katanya. Terkait protokol kesehatan persekolahan di daerah zona hijau, Kemendikbud mengaturnya dengan ketat.

Tahap awal, Nadiem mengatakan, baru jenjang pendidikan menengah dan dasar SMP dan SMA/SMK dibuka pada Juli di daerah zona hijau. Bulan ketiga dibuka jenjang SD dan bulan kelima jenjang PAUD, dengan catatan selama kurun waktu itu status daerah tetap hijau. “Kalau daerah zona hijau berubah menjadi kuning, artinya proses diulang dari nol,” tegas Nadiem.

(*)

Bagikan