Wabah Virus Corona: Hajar Wilayah Kaya di Italia Dan Amerika, Jangkiti Pejabat di Iran

serangan wabah virus corona menghajar sejumlah provinsi kaya di italia. pertandingan sepakbola serie a terpaksa digelar tanpa penonton. ilustrasi petugas tengah sterilisasi stadion san paolo di napoli/foto ciro de luca/reuters via aljazeera.com

Wabah Virus Corona: Hajar Wilayah Kaya di Italia Dan Amerika, Jangkiti Pejabat di Iran

angkaberita.id – Kendati termasuk negara paling siap dengan serangan epidemi di dunia, namun Amerika Serikat ternyata tak sesiap yang digambarkan. Terbukti, telah 13 negara bagian di sana terjangkit virus corona alias COVID-19, sebanyak 128 kasus dan 11 pasien di antaranya meninggal.

Bandingkan dengan Vietnam, negara bekas sasaran bom tentara Amerika Serikat di era 1970-an, itu malah telah mengumumkan sejumlah pasien kasus virus corona sembuh berkat langkah pencegahan sistematis dan terukur hingga ke level desa.

Melansir laporan Statista mengutip laporan CDC dan Universitas Johns Hopkins, dari 128 kasus di Amerika Serikat, baru satu pasien dilaporkan sembuh dari infeksi virus corona. Persisnya di negara bagian Wisconsin. Sedangkan negara bagian Washington dan California masih berjibaku akibat tingginya kasus infeksi.

Bahkan, kasus di California sedikit membingungkan ilmuwan lantaran pasien ternyata tak memiliki kontak dengan lokasi epidemi wabah mematikan itu. Negara bagian terkaya di Amerika Serikat berdasarkan produk domestik bruto, itu juga telah mengumumkan keadaan gawat darurat.

Berdasarkan laporan CNN, terdapat enam negara bagian di Amerika Serikat dengan lima kasus tertinggi per Kamis (5/3/2020), yakni Washington sebanyak 39 kasus. California sebanyak 36 kasus. Tiga negara bagian berikutnya ialah New York, Illinois, Florida dan Oregon, masing-masing, 11 kasus, 4 kasus dan 3 kasus.

New York merupakan pusat keuangan dunia dengan Wall Street sebagai ikon utamanya sekaligus episentrum pasar saham global. California terkenal sebagai sarang industri teknologi informasi seperti Google, Apple dan sebagainya.

Lembah Silikon di San Fransisco sebagai kota sucinya. Texas sejak dulu menjadi lokasi bercokolnya taipan industri migas di Amerika Serikat sekaligus perusahaan multinasional ekstraktif (fossil fuel).

Kalau California getol menyuarakan industri berbasis ramah lingkungan, Texas merupakan antitesisnya. Secara spektrum politik, keduanya juga berhadapan secara diametral.

California merupakan kantung pemilih Partai Demokrat. Sebaliknya Texas sangat mati-matian mempertahankan statusnya sebagai bastion Partai Republik. Kedua industri di atas dikenal menjadi cukong di balik dua parpol paling terkemuka di kancak politik Amerika Serikat itu.

Berdasarkan data dan jumlah korban meninggal, secara geografis per 4 Maret 2020, bisa disebut episentrum sebaran virus corona di dunia, setelah China, tersebar di Korea Selatan di wilayah Asia.

Iran di jazirah Timur Tengah dan Italia di benua Eropa. Sedangkan Amerika Serikat di daratan Amerika. Di Iran, kasus COVID-19 mengutip laporan The Guardian, kasus infeksi virus corona telah berjangkit di hampir seluruh provinsi di Iran.

Per Selasa, sebanyak 92 pasien dilaporkan meninggal, dan tercatat sebanyak 2.922 orang terinfeksi. Kasus di Iran, bahkan serangan virus corona menjangkiti sejumlah pejabat tingginya, termasuk sejumlah anggota DPR setempat.

Laporan Kompas, daftar pejabat tinggi terkena virus corona bertambah. Terbaru, Kepala Pelayanan Medis Pirhossein Kolivand menjadi pasien ke-19 positif COVID-19. Bahkan, sebanyak 23 anggota DPR di sana dilaporkan terjangkit wabah ini.

Sebelumnya, Mirmohammadi pejabat tertinggi Iran dikabarkan meninggal akibat virus ini. Pria sepuh berusia 71 tahun, itu merupakan tangan kanan Pemimpin Agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Wakil Menteri Kesehatan, Iraj Harirchi; dan Wakil Presiden Iran untuk urusan wanita dan keluarga, Masoumeh Ebtekar juga terkena virus ini. Kemudian Morteza Rahmanjadeh, Wali Kota Distrik Teheran

Di Italia, kabar terbaru, sejumlah pertandingan Liga Serie A dilakukan tanpa kehadiran penonton. Universitas dan sekolah, seperti dilaporkan Aljazeera, di sejumlah provinsi bagian utara Italia terpaksa ditutup.

Wilayah utara Italia memang paling terdampak virus corona. Per Selasa, tercatat sebanyak 79 pasien meninggal, dengan jumlah kasus infeksi sebanyak 2.500 kasus sejak 13 hari terakhir. Provinsi makmur seperti Lombardia, Venezia dan Emilia Romagna paling tinggi kasusnya.

Lombardia beribukota di Milan. Selain kota mode dan pusat keuangan Italia, Milan juga memiliki klub kaya di Eropa, yakni AC Milan dan Inter Milan. Sedangkan Emilia Romagna berpusat di Bologna, dan secara politik dikenal kental dengan tradisi sosial demokrat.

Partai Demokrat berkuasa di wilayah ini sekaligus menjadi benteng pertahanan Italia dari gempuran Mateo Salvini, pentolan politisi sayap kanan Italia dan Eropa.

Bologna juga menjadi pusatnya pemikir ekonomi di Negeri Pizza. Kalau Amerika Serikat memiliki Universitas Chicago, Italia memiliki Universitas Bologna. Universitas Chicago lekat dengan Milton Friedman, pemenang Nobel sekaligus pemikir ekonomi kenamaan dunia.

Piedmont identik dengan Turin, dan lekat dengan Juventus serta raksasa industri Italia, Fiat sang pemilik pabrikan Formula One, Ferrari si Kuda Jingkrak.

Meskipun laporan terbaru, belasan kasus juga terkonfirmasi di wilayah selatan, termasuk Pulau Sisilia. Kemudian Korea Selatan dilaporkan terjadi 438 kasus infeksi baru, sehingga total kasusnya 5.766, dengan 35 pasien di antaranya meninggal, atau bertambah 3 kasus dibanding sehari sebelumnya.

Mengutip data treking Universitas Johns Hopkins, hingga Kamis (5/3/2020) pukul 13.13.10 WIB, terdapat 95.416 kasus di dunia, 80.409 di China daratan. Dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 3.286 jiwa, di China sebanyak 3.013 jiwa, sebagian besar di Provinsi Hubei sebanyak 2.902 jiwa.

Di luar China, Italia sebanyak 107 pasien meninggal. Iran 92 dan Korea Selatan sebanyak 35 jiwa. Sebaran infeksinya merata di sekujur benua, sebanyak dan tersebar di 83 negara di sekujur dunia. Kabar baiknya, berdasarkan data, sebanyak 53.689 pasien pulih dari serangan virus corona di seluruh dunia. (*)

Bagikan