Pemerintah Bakal Terapkan Sistem Gaji Tunggal, Ini Plus Minusnya Bagi PNS
angkaberita.id – Selain membenahi sektor pendidikan dengan menempatkan praktisi teknologi informasi sebagai Mendikbud, pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan juga fokus membenahi dan mereformasi birokrasi.
Selain penghapusan jabatan eselon, pemerintah melalui Kementerian Keuangan juga bakal menata ulang sistem penggajian PNS. Kemenkeu tengah mengkaji kemungkinan penerapan sistem penggajian tunggal alias one single salary demi menekan tindakan korupsi.
Kementerian Kuangan tengah mengkajinya sehingga tak merugikan APBN ke depannya jika akhirnya diterapkan. Alasannya, sistem penggajian tunggal nantinya harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara.
“Kemampuan keuangan negara tergantung dengan kemampuan dalam mengumpulkan penerimaan negara. Makanya harus dilakukan secara bertahap,” ujar Menkeu Sri Mulyani, seperti dilansir CNBC Indonesia, Senin (9/12/2019).
Dengan sistem penggajian tunggal, mengutip dokumen Badan Kepegawaian Negara, PNS nantinya hanya akan menerima satu jenis penghasilan gabungan dari berbagai komponen penghasilan. Seperti gaji, tunjangan kinerja, tunjangan kemahalan.
Nah, gaji diberikan sesuai beban kerja, tanggung jawab dan risiko pekerjaan. Menteri Sri berharap, dengan perbaikan sistem penggajian seperti itu diharapkan menekan godaan korupsi.
Apalagi menurutnya, di lingkungan pemerintahan masalah itu terbilang akut, sementara anggaran belanja pegawai terbatas. Sehingga gaji nantinya ada tolok ukur kinerja, akuntabilitas dan integritas. “Itu harus satu paket,” jelas Menteri Sri.
Ketua KPK Agus Rahardjo menambahkan, persoalan klasik sistem penggajian ialah menuntut gaji tinggi, namun tak diimbangi dengan kelakuan. Istilah Agus, “Menuntut gaji tinggi tapi tamak”.
Padahal menurutnya, penggajian harus mempertimbangkan kewajaran. Namun menurutnya, dengan sistem penggajian tunggal nantinya honor kepada PNS akan dihapuskan. “Semua langsung satu paket dengan gaji per bulan,” sebutnya. (*)
