Per 1 Januari 2020, 1000 PNS Kementerian PPN/Bappenas Kerja Tanpa Harus Ngantor
angkaberita.id – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menggeber wacana kerja jarak jauh.
Mulai 1 Januari 2020, sebagai uji coba sebanyak 1.000 PNS di kementerian itu dapat bekerja secara fleksibel, alias tak perlu ngantor.
“Mudah-mudahan 1 Januari bisa kita lakukan,” ungkap Suharso Monoarfa, Menteri PPN/Kepala Bappenas, seperti dilansir CNBC Indonesia, Rabu (20/11/2019).
Dia ingin kementeriannya sebagai contoh dulu. Tak ada batasan usia bagi PNS ingin terlibat dalam ujicoba itu. Namun secara khusus Suharso tak menampik, dirinya menempuh kebijakan itu semata mengakomodasi keinginan zaman.
Katanya, generasi di masa depan, terutama generasi alpha identik dengan cara-cara seperti itu. “Ada konsep ASN itu, kan seperti kalau kalian kerja ini. Kerja itu lebih enak yang fleksibel kan.
Nah generasi-generasi alpha beta yang ke depan juga akan dengan cara-cara seperti itu. Nah kenapa enggak kita akomodir,” kilah Suharso.
Kendati bukan di sektor pemerintahan, tren serupa juga terjadi di Amerika Serikat. Bahkan, kini tengah naik daun kecenderungan bekerja tanpa ngantor.
Laporan dari Biro Statistik Buruh di Negeri Paman Sam, meskipun kantor melarang bekerja di rumah, tidak berarti juga harus bekerja di kantor. Pekerjaan di sektor keuangan, seperti dikutip Statista, paling banyak menawarkan fleksibelitas pengerjaan.
Sebanyak 57 persen pekerja di industri keuangan membereskan kerjanya dari rumah. Begitu juga dengan pekerjaan di sektor jasa bisnis dan sektor industri informasi.
Hampir separo pekerja di sektor itu mengaku membereskan kerjanya jauh dari kantor. Namun, di sejumlah sektor pekerjaan berikut ini, memang sulit mengerjakannya dari rumah seperti pendidikan, kesehatan, konstruksi dan bisnis ritel.
Kalaupun mengerjakannya di rumah, bisanya karena tak selesai di kantor. Alias memilih lemburnya dari rumah. Pekerja di sektor pendidikan dan kesehatan, hampir 39 persen mengaku mereka membawa pekerjaan ke rumah lantaran ingin menuntaskannya sekaligus.
Kendati pekerja di sektor industri keuangan dua kali lebih banyak dibanding pekerja sektor pendidikan dan kesehatan yang membereskan kerjanya dari rumah, namun hanya seperempat di antaranya mengaku semata alasan personal.
Microsoft di Jepang,, meskipun dengan konsep berbeda, juga menempuh kebijakan tak bisasa demi mendongkrak produktivitas. Yakni, bekerja hanya selama empat hari, Senin-Kamis.
Jumat-Minggu libur. Hasilnya, produktivitas justru meningkat 40 persen seperti dilaporkan The Guardian, belum lama ini. (*)
UPDATE: Sebelumnya tahun di judul tertulis 2010, seharusnya 2020. Kekeliruan telah diperbaiki.