Ekonomi Digital: Unicorn Terbesar di China, Indonesia Andalkan Gojek
angkaberita.id – Ekonomi digital menjadi fokus pemerintahan Presiden Jokowi lima tahun mendatang. Selain menempatkan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Jokowi juga menugasi Menkominfo mencetak perusahaan rintisan (start up) dengan valuasi setara Gojek, bahkan lebih.
Gojek yang dikelola Nadiem Makarim sendiri merupakan satu-satunya decacorn dari negeri ini. Decacorn ialah perusahaan rintisan berbasis digital dengan valuasi usaha setara 10 miliar dolar Amerika, sekitar Rp 140 triliun.
Selain decarcorn, klasifikasi perusahaan rintisan terendah ialah unicorn dengan valuasi setara 1 miliar dolar Amerika, selanjutnya decacorn dengan valuasi 10 miliar dolar Amerika. Di atasnya ada hectocorn dengan valuasi 100 miliar dolar Amerika.
Seperti ditulis Katadata mengutip data riset Hurun Research Institute, di dunia baru ada satu start up berstatus hectocorn, yakni Ant Financial di China. Start up di bidang fintech ini memiliki valuasi 150 miliar dolar Amerika.
Sedangkan start up berstatus decacorn dan unicorn, mengutip data sama, di dunia berjumlah masing-masing 23 dan 470, termasuk dari Indonesia. Yakni, Gojek sebagai decacorn, dan empat unicorn masing-masing, Tokopedia, Traveloka, OVO, dan Bukalapak.
China masih menjadi negara dengan unicorn terbanyak di dunia, yakni 206. Jauh di atas Amerika Serikat sebanyak 203 unicorn. India di urutan ketiga sebanyak 21 unicorn. Per 30 Juni 2019, di dunia total terdapat 494 unicorn dan tersebar di 118 kota di 24 negara. China dan Amerika andilnya 80 persen dari keseluruhannya.
(*)