Presiden Habibie Wafat, Habibie Keturunan Gorontalo-Jawa, Silsilahnya Bukan Keluarga Orang Biasa
angkaberita.id – Presiden BJ Habibie mangkat pada usia 83 tahun, Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Keluarga Habibie bukan orang biasa di Gorontalo dan Jawa.
Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, BJ Habibie mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit setelah 11 hari menjalani perawatan.
Habibie merupakan anak ke-4 dari 9 bersaudara pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA Tuti Marini Puspowardojo. Delapan saudaranya di antaranya:
1. Junus Effendi Habibie,
2. Satoto Mohammad Duhri Habibie,
3. Sri Rejeki Habibie,
4. Ali Buntarman,
5. Suyatim Abdurrahman Habibie,
6. Alwini Karsum Habibie,
7. Sri Rahayu Fatima Habibie, dan
8. Sri Sulaksmi Habie.
Seperti ditulis Tribun Timur menulis ulang laman wikipedia.org, ayah Habibie merupakan ahli pertanian keturunan Gorontalo, sedangkan ibunya berasal dari Jawa.
Alwi Abdul Jalil Habibie memiliki marga “Habibie”, salah satu marga asli dalam struktur sosial Pohala’a (kerajaan dan kekeluargaan) di Gorontalo.
Sedangkan ibunya, RA Tuti Marini Puspowardojomerupakan anak seorang dokter spesialis mata di Jogjakarta, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah.
Marga Habibie dicatat secara historis berasal dari wilayah Kabila, sebuah daerah di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Dari silsilah keluarga, kakek Habibie merupakan seorang pemuka agama, anggota majelis peradilan agama dan seorang pemangku adat Gorontalo yang tersohor pada saat itu.
Keluarga besar Habibie di Gorontalo terkenal gemar beternak sapi, memiliki kuda dalam jumlah yang banyak, serta memiliki perkebunan kopi.
Saat kecil, Habibie pernah berkunjung ke Gorontalo untuk mengikuti proses khitanan dan upacara adat yang dilakukan sesuai syariat Islam dan adat istiadat Gorontalo. (*)