Boris Johnson Terpilih Menjadi Perdana Menteri Inggris, Ini Tim Suksesnya
angkaberita.id – Boris Johnson, mantan Menteri Luar Negeri, akhirnya terpilih menggantikan Therea May menjadi Perdana Inggris setelah pemilik suara Partai Konservatif memilihnya sebagai ketua baru.
Terpilihnya Johnson, mantan Walikota London, sebagai ketua Partai Konservatif diwarnai dengan pengunduran diri sejumlah tokoh kunci partai warisan Margareth Thatcher ini, seperti Menteri Keuangan Phillip Hammond, Menteri Kehakiman Gauke dan sebagainya.
Namun pengunduran diri itu tak mengubah hati para pemilik suara yang lebih ketakutan kalau Jeremy Corbyn, Ketua Partai Buruh Inggris, terpilih menjadi Perdana Menteri lewat Pemilu.
Lalu siapa sosok yang akan mendampingi Johnson, politisi lulusan Oxford sekaligus berkakek moyang orang Turki ini? TheGuardian menulis dalam laporannya:
(Baca: Perdana Menteri Inggris Mundur, Si Rambut Jabrik Calon Kuat Pengganti May)
Kendati belum mengumumkan para pembantu terdekatnya saat memerintah nanti, namun sejumlah nama telah mencuat lantaran hubungan di masa lalu, terutama saat menakhodai Kota London.
Sir Edward Lister
Sosok ini dipastikan menjadi kepala staf Johnson saat menghuni Downing Street 10 nanti, meskipun sementara waktu. Sebelum membantu Johnson menakhodai London, dia selama dua dekade menguasai politik ibukota Inggris dengan mengetahui Dewan Wandsworth.
Will Walden
Penasihat media Johnson saat berkampanye menjadi ketua partai konservatif. Dia telah membantu mantan Johsnon menyusuk calon menteri dan kebijakan 100 hari pertama jika terpilih menjadi perdana menteri. namun belum jelas apakah perannya akan berlanjut secara resmi di kantor perdana menteri nantinya
Munira Mirza
Dulu merupakan wakil Johnson menangani dinas pendidikan dan kebudayaan di London. Berlatar belakang dosen, Munira baru saja ditunjuk harian Sunday Times sebagai kepala kebijakan korporasi.
Dikenal luas sebagai garis keras soal Brexiter, Munira telah menulis soal kritik multikulturalisme sebagai kebijakan pada tahun 2007, berjudul: Living Apart Together: British Muslims and the Paradox of Multiculturalism
Lee Cain
Lee merupakan jubir media Johnson selama menjabat menteri luar negeri Inggris, kini menjadi manajer kampanyenya saat bertarung memperebutkan kursi ketua partai konservatif.
Kemungkinan besar kiprahnya bakal berlanjut ke Downing Street 10, peluang menjadi penasihan komunikasi atau jubir pemerintahan disebut-sebut bakal berada di tangannya.
Ben Gascoigne
Ben merupakan penasihat Johnson saat di Kemenlu, dan selama kampanye perebutan partai konservatif, Johnson mempercayakan kepada dirinya urusan pribadi. Kemungkinan besar Ben bakal ditunjuk menjadi satu dari sekian wakil kepala staf Johnson saat menakhodai Inggris nantinya.
(Baca: Lulusan Sekolah Swasta Mendominasi Posisi Kunci Elite Kepemimpinan Inggris)
(*)