Di Bawah 10 Kilometer Tarif Ojek Online Rp 10 Ribu, Di Atas 10 Kilometer? Ini Jawaban Kemenhub

Ilustrasi ojek online/Foto Kontan/Cheppy A. Muchlis

angkaberita.id – Kendati pendapatan bulanannya sudah lebihi UMK Jakarta, namun persoalan tarif ojek online hingga kini belum terputuskan jawabannya.

Kementerian Perhubungan belum mematok besaran tarif ojek online. Sebab, belum ada titik temu antara aplikator dan pengemudi mengenai besaran tarif tersebut.

Namun, Kemhub telah menentukan besaran tarif yang sama untuk jarak tertentu atau flag fall. “Jadi jauh dekat (meskipun) di bawah 5 kilometer Rp. 10.000,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di kantornya, Jakarta, Kamis (21/3/2019) seperti dilansir laman situs kontan.co.id pada hari sama.

Budi menambahkan, tarif tersebut sudah disetujui oleh pengemudi dan aplikator. Namun, untuk tarif di atas 5 kilometer belum ditentukan. “Flag fall rata-rata menerima. 5 kilometer sekitar Rp 10.000,” kata Budi.

Sebelumnya, Budi menyatakan besaran tarif ojek online akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan. Hingga saat ini belum tercapai angka yang disepakati oleh pihak-pihak terkait untuk tarif ojek online.

“Ada beberapa masukan, Rp 2.400 per km kurang lebih itulah dari pengemudi sudah nett,” ujar Budi di kantornya, Jakarta, Selasa (19/3/2019). Namun, lanjut Budi, angka tersebut tak disetujui oleh pihak aplikator. Pihak aplikator merasa angka itu terlalu tinggi.

“Kalau Rp 2.400 per km kemahalan nanti masyarakatnya meninggalkan. Rp 1.600 per km itu nett kali ya, kalau aplikator itu mintanya antara Rp 2.100 sampai Rp 2.000 per km. Kalau pengemudi Rp 2.400/km sudah nett,” kata Budi. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)

Bagikan