angkaberita.id – Berbagai kiat ditempuh Pemprov Sumatera Selatan demi menguangkan produksi karet petani setempat, termasuk melalui produk kondom.
Kini Pemprov tengah mencari investor industri hilir karet. Selain kondom, nantinya karet tadi juga dibuat sarung tangan dan sebagainya. Sehingga bisa membantu mendongkrak pendapatan petani karet.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pabrik yang ditawarkan tidak muluk-muluk. Dirinya menyebut olahan karet yang dibangun bisa digunakan masyarakat sehari-hari.
“Kami lagi mencari investor (bangun pabrik), buat sarung tangan dulu, kondom dulu, atau perlengkapan dalobop dulu,” ungkap Herman Deru, Jumat (15/3/2019) seperti dilansir laman situs merdeka.com di hari sama..
Hanya saja, kata dia, investasi akan menggelinding jika didukung dengan jaminan keamanan, baik dari lahannya sendiri maupun tenaga kerjanya. Hal itu bergantung pada rasa kepemilikan masyarakat Sumsel untuk memajukan daerahnya.
“Perlu dukungan semua pihak, investor pasti bermain,” ujarnya. Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengatakan, luasan areal karet di Sumsel mencapai 1.319.738 hektare.
Dengan produksi mencapai 1.053.272 ton karet kering. Dari produksi itu, 249 ribu ton atau senilai Rp 3,9 triliun di antaranya diekspor ke Jepang dan Finlandia. “Target ekspor karet Sumsel tahun ini 1.108 ton,” pungkasnya. (*)