Inilah 3 Hewan Peramal Cuaca Ulung, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Ilustrasi ayam berkokok di saat fajar/foto animalsake.com via Intisari.grid.id

angkaberita.id – Alam selalu memiliki caranya sendiri guna memberikan pengetahuan kepada penduduk bumi, termasuk soal kondisi cuaca yang akan terjadi hari itu. Sebagian di antaranya melalui hewan.

Nah, berikut ini ada tiga hewan dengan kemampuan meramal cuaca mendekati kenyataannya. Satu di antaranya ayam, meskipun cerita yang menemaninya tidak selalu berkesan ilmiah.

Zaman dulu orangtua selalu berkata bahwa ayam berkokok pada malam hari itu pertanda ada gadis (tak bersuami) sedang hamil.

Namun manusia modern mempunyai keterangan lain: itu hanya pertanda bahwa keesokan harinya matahari akan segan muncul. Menurut Ir. Yusmichad Yusdja, ayam ialah peramal cuaca yang ulung.

Jika di malam kelam ada angsa tidur berdiri dengan kaki sebelah, pertanda esok bakal turun hujan. Bebek pun bisa meramal cuaca. Setiap pagi biasanya kawanan bebek pergi bergegas, sambil berbunyi kwak-kwik-kwek.

Ramai sekali. Tetapi jika pagi itu mereka enggan pergi, tandanya cuaca bakal mendung. Ayam jago lebih pintar. Jika esok matahari segan muncul, pukul satu malam kokoknya menggelegar.

Tetapi jika ia berkokok menjelang pagi, tandanya cuaca bakal cerah sekali. Burung-burung bernyanyi, bebek bepergian, telur melimpah dan sang jago rajin menikah.

Hormon berahi Ada hormon berahi pada ayam jantan, namanya mon kadi, sedangkan pada ayam betma namanya mon bidan. Jika mon ini bekerja, pejantan jadi seronok, yang betina rajin bertelur.

Namun untuk menggiatkan mon kadi dan mon bidan, perlu cahaya terang matahari. Mula-mula cahaya terang akan menyengat mata. Mata mengirimkan sengatan ke tempat mon.

Letaknya persis di belakang mata, dalam rongga kepala. Mon seperti mendapat semangat, lalu bekerja. Itulah sebabnya mengapa kandang ayam harus terang, tidak suram.

Harus sarapan dulu Kalau kandang tidak terang, berarti tidak ada telur. Kalau hujan turun berhari-hari dan matahari bersembunyi, dijamin ayam tidak bertelur.

Tak heran, pada musim hujan harga telur selalu mahal. Jika cahaya terang cukup, ayam akan bertelur setiap 26 jam sekali dan beristirahat sehari. Biasanya mereka bertelur antara pukul 6 pagi sampai pukul 12 siang.

Kalau hari ini bertelur pukul 6, besoknya pukul 8. Esoknya pukul 10, esoknya lagi pukul 12 siang. Esoknya istirahat. Esok berikutnya mulai lagi pukul 6 pagi dan seterusnya.

Rumusnya 4-1-4-1-4 dan selanjutnya. Satu bulan mereka bertelur 24 butir, istirahat 6 hari. Celakanya, sekalipun cahaya terang cukup, ayam enggan bertelur sebelum makan pagi.

Jika karyawan masuk kandang pukul 8 pagi, sekitar pukul 9 ia selesai memberi makan 1.000 ekor. Maka ayam bertelur pukul 10. Esoknya pukul 12. Esoknya istirahat. Rumusnya 2-1-2-1 dan seterusnya.

Satu bulan mereka bertelur 20 butir. Istirahat 10 hari. Anda kehilangan 50.000 butir telur setahun. Atau 2,5 ton. Ah, betapa malangnya! Hanya gara-gara terlambat sarapan. Apalagi jika cahaya terang tidak cukup. Anda bangkrut.

Jika ayam jago berkokok malam hari Jika malam ayam jago berkokok, ini ulahnya mon kadi. Ia peka terhadap perubahan cuaca. Jika esok matahari terik, di malam hari mon kadi telah merasakan kehangatan udara.

Berahi sang jago bangkit. Dia pun berkokok ceria, sebagai tanda bagi istri-istrinya. Itulah sebabnya, semakin siang sang jago berkeruyuk semakin bakal buruklah cuaca esok harinya.

Kalau ingin memelihara ayam bibit, perlu telur yang harus ditunasi. Maka itu pemeliharaan ayam bibit di tempat yang kurang cahaya pasti rugi, karena ayam sedikit bertelur dan miskin perkawinan.

Akibatnya anak ayam yang dihasilkan juga sedikit. Bagaimana jika ayam berkokok siang hari, padahal sedang hujan lebat? Ini pertanda, beberapa menit lagi hujan berhenti dan udara akan panas.

Dan anda tidak perlu membatalkan rencana bepergian. Listrik masuk kandang Ada listrik masuk desa. Kampung terang benderang. Katanya ini perlu, supaya keluarga berencana berhasil.

Tetapi ayam justru sebaliknya. Jika listrik masuk kandang, ayam semakin banyak bertelur, karena cahaya listrik dapat menggantikan cahaya terang matahari yang tidak cukup.

Kata ahli, ayam petelur butuh cahaya terang 14 jam sehari. Peternakan Anda barangkali mendapat cahaya terang kurang dari 14 jam sehari. Mungkin karena bentuk kandang yang salah, terlalu banyak hujan dalam setahun, terlalu banyak pohon-pohon pelindung, angkasa selalu berawan.

Jika begini, perlu listrik masuk kandang. Bisa juga lampu petromak atau lampu minyak. Jika di malam kelam ada angsa berteriak soak-sowek-soak, berbahagialah Anda, karena esok cuaca akan sangat ceria. (Intisari.grid.id disarikan dari Majalah Intisari)

Bagikan