Tuding Konvoi Bantuan Hanya Akal-akalan, Venezuela-Brazil Memanas. Perbatasan Tutup Total

Presiden Nicolas Maduro/Marcelo Garcia/AFP via Aljazeera.com

angkaberita – Kondisi di Venezuela terus memanas. Tak hanya dengan Amerika Serikat, kini ketegangan juga merembet dengan negara tetangganya seperti Brazil dan Kolombia.

Kedua negara ini memang mendukung oposisi Venezuela dan pro Amerika Serikat.

Khusus Brazil, ketegangan meningkat menyusul ancaman Presiden Nicolas Maduro menutup perbatasannya dengan Brazil pada Kamis (21/2/2019) hingga ada jangka waktu yang belum dipastikan.

Langkah Maduro sekaligus menutup ruang gerak oposisi yang memakai konvoi bantuan kemanusiaan sebagai pintu masuk ke Venezuela.

Tak hanya Brazil, Maduro juga tak segan menutup total perbatasannya dengan Kolombia.

Dirinya telah memerintahkan militer memasang barikade di sejumlah jembatan penghubung di perbatasan mencegah masuknya bantuan kemanusiaan dari Cucuta, Kolombia.

Informasinya bantuan tertahan dan menumpuk di kota itu. Bantuan kemanusiaan sendiri berasal dari Amerika Serikat.

Seperti dilansir laman situs Aljazeera, Jumat (22/2/2019) dalam pidato televisinya, Maduro menyebut bantuan itu bentuk provokasi dan permainan anak kecil yang ditunjukkan penentangnya.

Dia juga menuduh bantuan hanyalah akal-akalan pihak oposisi yang didudukung Amerika Serikar sebagai pintu masuk intervensi militer Negeri Paman Sam.

Kendati kaya sumber minyak, Venezuela lumpuh ekonominya akibat rendahnya harga minyak dunia dan sanksi embargo pemerintah Donald Trump.

Sedangkan sumber pembiayaan negara selama ini mengandalkan dari minyak. “(Amerika) ingin membuat kekacauan nasional, namun mereka tak berhasil,”katanya didampingi sejumlah petinggi militer.

Perbatasan dengan Brazil dan Kolombia merupakan satu-satunya akses memasukkan bantuan kemanusiaan ke Venezuela. Dengan perintah Maduro, akses itu efektif terputus sejak pukul 8 malam waktu setempat hingga waktu yang belum ditentukan.

Terkait perintah itu, militer Venezuela juga melarang kapal keluar dari pelabuhan Venezuela hingga hari Minggu ini dengan alasan menghindari aksi kriminal tanpa menyebut piihak yang dimaksud.

Terpisah, pemimpim oposisi Juan Guaido, yang sebelumnya menetapkan dirinya secara sepihak sebagai Presiden Venezuela dengan dukungan Amerika Serikat dan sekutunya, berusaha mengangkut secara terbatas bantuan kemanusiaan yang menumpuk di Kolombia itu.

Bahkan, dia juga telah menetapkan Sabtu pekan ini sebagai batas akhir blokade bantuan kemanusiaan sekaligus berharap jutaan relawan pendukungnya turun mengambil dan mengangkut bantuan yang tertahan di perbatasan itu.

“Tengah berlangsung (pengangkutan),”kata juru bicara Guaido, Kamis merujuk perintah yang dikeluarkan Guaido pada Rabu (20/2/2019).

Pihaknya juga mengesampingkan langkah pemerintahan Maduro menghambat masuknya bantuan itu. “Tapi tak ada yang bisa menghentikan kami, semua bakal berlanjut,” kata politisi pihak oposisi, Yanet Fermin.

Menandingi upaya provokasi berkedok bantuan kemanusian, Maduro sebelumnya juga telah mengapalkan ribuan kotak berisi makanan ke sepanjang perbatasan Venezuela dengan Kolombia.

Menteri Pangan, Luis Medina Ramires lewat twitter mengatakan, sedikitnya 20.600 kotak sembako dari pemerintah telah dikapalkan dari Pelabuhan La Guaira.

Dalam tayangan video yang diunggah akun menteri pangan, terlihat 11 kontainer itu keluar dari pelabuhan yang berlokasi dekat Caracas, ibukota Venezuela. Ïni adalah bantuan kemanusian yang sebenarnya,”sindir Ramirez. (*)

Bagikan