angkaberita.id – Sang Pencipta selalu memiliki caranya sendiri saat menyelamatkan makhluk-Nya. Seperti kisah seorang pria mampu bertahan lebih dari tiga jam di tengah laut setelah dinyatakan hilang.
Pria asal Jerman bernama Arne Murke itu akhirnya dapat ditemukan dalam kondisi selamat berkat celana jinsnya yang dapat mengapung.
Diwartakan Sky News, Minggu (10/7/2019), Murke berada di sebuah kapal pesiar kecil dari kota Auckland, Selandia Baru, menuju Brasil bersama saudaranya.
Namun cuaca buruk menganggu perjalanan mereka sehingga menjatuhkan Murke dari kapal sepanjang 12 meter tersebut.
Murke terhempas ke laut sekitar 32 km dari Tolaga Bay, atau setengah perjalanan ke arah pantai timur Selandia Baru.
Dia mengaku tidak sedang memakai jaket pelampung ketika peristiwa itu terjadi. “Saudara saya kemudian menjeput saya tapi ombaknya setinggi tiga meter,” katanya.
“Dia melempar jaket pelampung dengan tali ke arah laut. Tapi saya tidak dapat menjangkaunya, itu terlalu jauh,” imbuhnya.
Akhirnya, pria berusia 30 tahun itu terpikir untuk memanfaatkan celana jinsnya sebagai pelampung, sebuah trik yang digunakan oleh Angkatan Laut AS.
“Tanpa jins, saya tidak akan berada di sini,” tuturnya. “Saya melihat (trik) itu bertahun-tahun yang lalu dan saya selalu berpikir jika pergi ke laut tanpa jaket pelampung, saya akan melakukan itu,” ujarnya.
Murke mengatakan, awalnya dia mengambil napas dalam-dalam, melepaskan celana jins, membuat simpul pada bagian ujungnya, dan menggelembungkan celana yersebut.
Selama mengapung di laut, dia memikirkan putrinya yang berusia 10 bulan yang tinggal di Filipina bersama kekasihnya. Akhirnya setelah hampir
empat jam, dia ditemukan oleh Helikopter Penyelamat Hawke’s Bay, yang mencari keberadaannya bersama dengan Penjaga Pantai dan Angkatan Udara Venezuela.
Dalam halaman Facebook, layanan helikopter penyelamat mengunggah video penyelamatan Murke pada 7 Maret lalu. Pria itu terlihat mengapung dengan posisi menghadap ke langit.
Celana jinsnya tampak terikat di bagian dadanya. “Dia sangat beruntung masih bisa hidup,” tulis lembaga itu. (Intisari.grid.id)
