Kebijakan VTL Singapura, Uji Nyali Orang Kaya Kepri Ke Negeri Singa?
angkaberita.id - Boleh dibilang tak ada guna kebijakan VTL Singapura bagi travel bubble di Kepri, meskipun pelabuhan di Batam menjadi gerbang laut resmi WNA masuk ke Tanah Air. Bahkan, untuk sebagian, tak lebih VTL Singapura, itu uji nyali bagi orang kaya Kepri ingin plesiran ke Singapura. Kenapa?
Kebijakan sepihak Singapura membuka jalur penerbangan ke Jakarta dengan skema VTL akhir November mendatang, menyisakan teka-teki bagi sebagian kalangan di Kepri. Sebab, Batam merupakan pintu masuk ke Tanah Air melalui jalur laut, dari keseluruhan enam pintu resmi ke Tanah, dan gerbang wisman ke Tanah Air melalui skema travel bubble per 14 Oktober 2021 lalu.
Apalagi, kebijakan mendadak berlaku per 29 November 2019, dibarengi keinginan Singapura agar pemerintah mengizinkan pelancong Negeri Singa masuk ke Tanah Air. "Kami berharap Indonesia juga segera membuka gerbang bagi pelancong dari Singapura," ucap Menteri Perhubungan S. Iswaran, seperti dilansir channelnewsasia, Senin (15/11/2021).
Dia mengungkapkan, kebijakan sepihak VTL berlaku mulai 29 November 2021 mendatang, setelah mendapatkan lampu hijau Kemenkes Singapura. Dalam skema travel bubble, Singapura tak termasuk dalam 19 negara boleh ke Bali dan Kepri. Hanya, kebijakan sepihak itu, untuk sebagian, keluar setelah Indonesia-Malaysia sepakat membuka pintu gerbang (TCA).
Pun, terbit setelah Presiden Jokowi memberikan lampu hijau pembukaan perbatasan Indonesia dengan Singapura menjelang retreat meeting di Lagoi, Bintan, dengan PM Lee Hsien Loong, akhir tahun. " Mungkin, Bintan dan Singapura, atau Bali dan Singapura, Jakarta ke Singapura, semisal. Tapi, sekali lagi, pembukaan secara bertahap," kata Jokowi soal skenario TCA, belum lama ini.
Kepri sendiri, wisata tergantung dari Singapura, all out membujuk Singapura plesiran ke Lagoi dan Nongsa selama travel bubble sebulan terakhir. Terbaru, Gubernur Ansar menyiapkan duit Rp 2 miliar di tahun 2022 demi mendongkrak pariwisata Kepri. Duit Rp 1,5 miliar kepentingan famtrip, mendatangkan agen perjalanan di mancanegara datang ke Kepri, dan Rp 500 juta biaya promosi Kepri, termasuk wisata Anambas dan Natuna.
Namun, di mata Rudy Chua, anggota DPRD Kepri dan pernah di PHRI Kepri, kebijakan Singapura tak lebih strategi diplomasi mereka menjelang pertemuan bilateral PM Lee dan Presiden Jokowi. "Itu goodwill," kata Rudy, Selasa (16/11/2021). Meski demikian, dia tak menampik kemungkinan alasan ekonomi di balik kebijakan itu.
Isu ekonomi, termasuk pembukaan wisata di Kepri, diyakini menjadi isu krusial dalam pertemuan rutin tahunan Jokowi-Lee sejak 2016, kecuali tahun 2020 karena COVID-19. Isu lain, untuk sebagian, soal energi dan paling ditunggu, tentu saja, soal pengelolaan ruang udara (Flight Information Region). Presiden Jokowi dalam banyak kesempatan, serius mendorong isu paling kuat resistensi Singapura itu.
Wajib Asuransi
Belum ada respon Jakarta terkait kebijakan sepihak Singapura. Meski demikian, Iswaran menyebut, langkah sepihak juga meniru Jakarta lantaran sepihak membuka kebijakan travel bubble kepada 19 negara, tanpa Singapura. Menko Luhut Pandjaitan, saat itu, tak memasukkan Singapura karena kasus COVID-19 tinggi, dan bersifat resiprokal.
Kecuali Brunei, Singapura juga baru-baru ini saja, membuka gerbangnya bagi tetangga di ASEAN. Dulu, dengan berbagai persyaratan dan pertimbangan, Negeri Singa hanya membuka skema VTL ke negara lain, terutama di Eropa, meskipun kasus COVID-19 di sana tak lebih rendah dari negara di ASEAN, khususnya Indonesia.
Begitu juga dengan kebijakan vaksin, Singapura baru bulan Agustus 2021 mengakui vaksin Sinovac, banyak dipakai vaksinasi massal di Tanah Air. Presiden Jokowi menegaskan, pengakuan vaksin menjadi isu krusial bagi pembukaan ekonomi, termasuk di ASEAN. Terakhir, kebijakan VTL Singapura juga tak serta merta dapat dirasakan seluruh pelancong dari Indonesia, tapi terbatas kalangan berduit.
Sebab, seperti dilansir CNBC Indonesia, meskipun terbuka bagi WNI telah divaksin lengkap, namun ada embel-embel kewajiban memiliki asuransi medis terkait COVID-19 minimal 30.000 dolar Singapura, dengan kurs semisal Rp 10 ribu per SingD, setara Rp 300 juta. Mereka bisa memilih asuransi di Tanah Air atau Singapura.
Dengan skenario itu, keinginan Gubernur Ansar membujuk negara lain, termasuk Singapura, dengan membiayai famtrip ke Kepri tahun depan, tak ubahnya kerja menegakkan benang basah. Selain karakter wisman Singapura ialah pengunjung pergi pagi pulang sore, juga mereka termasuk jenis wisman "selisih nilai kurs".
Tantangan lain, mereka wajib karantina dan harus memiliki asuransi minimal Rp 1 miliar. Sedangkan WNI ke Singapura, meski tak wajib karantina, wajib punya asuransi Rp 300 juta, dan juga harus lewat Jakarta kalau ke Singapura.
(*)