COVID-19: Sekolah Tatap Muka Di Batam, Sinyal Kepri Turun PPKM Level 2?
angkaberita.id - Kendati sekarang baru berlaku di Jawa-Bali, kreteria capaian vaksinasi COVID-19 sebagai syarat turun level PPKM bukan mustahil segera berlaku di Luar Jawa-Bali, termasuk di Kepri. Apalagi vaksinasi menjadi satu-satunya cara mengejar strategi herd immunity melawan pandemi COVID-19 sekaligus pijakan upaya pemulihan ekonomi.
"Pemerintah berharap, penambahan indikator ini menjadi pemicu motivasi daerah melakukan percepatan vaksinasi daerah," ujar Wiku Adisasmito, Jubir Satgas COVID-19, seperti dikutip suara.com, Rabu (15/9/2021). Sebelumnya Luhut Panjaitan, Koordinator PPKM Jawa-Bali mengungkapkan, Pemda diberi waktu dua pekan mengejar itu.
Pemda dapat turun level PPKM, semisal PPKM Level 3 ke Level 2, dan seterusnya, jika mampu mencapai vaksinasi:
(1) Cakupan dosis 1 harus mencapai 50 persen, sedangkan cakupan vaksinasi Lansia harus 40 persen. Sebagai syarat tambahan untuk turun level 3 ke 2.
(2) Cakupan dosis 1 harus mencapai 70 persen, sedangkan cakupan Lansia 60 persen. Sebagai syarat level 2 ke 1.
Pemda tak mencapai syarat itu, menurut Luhut, level PPKM kembali naik. "Jika tidak bisa mencapai maka statusnya bisa naik ke level 3," tegas Menko Maritim dan Investasi, seperti dilansir Liputan6, Senin (13/9/2021). Dia mengingatkan pentingnya vaksinasi lantaran terbukti mencegah keparahan atau risiko kematian pada pasien COVID-19 Lansia.
Jika ketentuan serupa berlaku di luar Jawa-Bali, Kepri diyakini segera turun PPKM Level 3 ke Level 2. Sebab, Kepri terhitung tinggi capaian vaksinasi di Tanah Air, bahkan tertinggi di Sumatera. Sejumlah kepala daerah di Kepri, untuk sebagian, mulai menjadikan capaian vaksinasi sebagai "prestasi" mereka menangani pandemi.
Pemko Batam, bahkan melangkah jauh, dengan memastikan sekolah tatap muka mulai pekan depan. Jauh lebih cepat, jika terealisasi, dari keputusan Gubernur Ansar per 1 Oktober 2021 serentak di Kepri. Sebagai informasi, Batam dan Tanjungpinang memang menjadi prioritas vaksinasi lantaran jumlah kasus COVID-19 terbanyak di Bumi Segantang Lada.
Kabar baiknya, positivity rate keduanya beberapa hari terakhir terus turun. Kini jauh di bawah level "lampu hijau" WHO, sebesar 5 persen. BOR Kepri juga terkendali dalam sepekan terakhir. Begitu juga dengan kasus aktif terus berkurang seiring bertambahnya pasien sembuh.
Meski demikian, disiplin protokol kesehatan tetap diperlukan, sebab pandemi COVID-19 bersifat dinamis, dan seperti hasil survei majalah sains kenamaan, Nature, dunia agaknya bersiap menjadikannya endemi.
Terdekat, melihat indikasi epidemiologis beberapa hari terakhir, bukan mustahil per 20 September 2021 Kepri sudah PPKM Level 2. Langkah Pemko Batam mengizinkan sekolah tatap muka pekan depan menjadi sinyal. Benarkah?
(*)