COVID-19: Bantu Pasien Isoman Di Pinang, Dari Proning Hingga Gratis Pinjam Pakai Oksimetri
angkaberita.id - Aksi peduli dokter di Malang menular ke Kepri seiring tingginya kasus kematian pasien Isoman di Kepri. Seperti di Malang, Relawan Covid-19 di Tanjungpinang juga melayani pinjam pakai oksimeter, yakni alat pengukur saturasi oksigen di tubuh.
Rudi Chua, anggota DPRD Kepri sekaligus penggagas Relawan Covid-19, mengungkapkan pihaknya menyediakan 300 oksimetri dapat dipinjam pakai pasioen Isoman secara gratis di Tanjungpinang. "Satu permasalahan tingginya angka kematian pasien Isoman di Tanjungpinang adalah tidak adanya alat untuk memantau saturasi udara bagi pasien Isoman di rumah," kata Rudi, melalui pesan WA, Jumat (30/7/2021).
Sehingga, menurut Rudi, pasien Isoman tidak sadar kondisinya tegah kritis. "Umumnya (Isoman) menunggu kondisi memburuk baru ke rumah sakit," ujar dia. Nah, mengantisipasi kondisi itu, Relawan Covid-19 Tanjungpinang menyediakan layanan pinjam pakai gratis oksimetri pasien Isoman.
Syaratnya, selain melampirkan foto KTP juga foto keterangan antigen positif atau surat keterangan dari Puskesmas, pasien Isoman juga. Pinjam pakai hanya untuk pasien Isoman belum memiliki oksimetri sama sekali. "Alat oksimetri gratis dan satu keluarga hanya boleh mengajukan (pinjam pakai) satu alat saja," jelas Rudi.
Jika pasien Isoman sudah sembuh, Rudi mengatakan, oksimeteri wajib dikembalikan dan diteruskan kepda keluarga dengan pasien Isoman lainnya. Selain oksimetri, Relawan Covid-19 Tanjungpinang juga menyediakan pinjam pakai tabung oksigen kapasitas 6 meter kubuk dan satu meter kubik bagi pasien Isoman bergejala. Nanti mereka juga mendapatkan vitamin D3.
Warga Tanjungpinang ingin mengetahui informasi detail sekaligus pengajuan pinjam palai, dapat menghubungi Reni Yang di ponsel 081270251115 atau Beri Kurniawan di ponsel 085264277145. Khusus pinjam pakai tabung oksigen, warga dapat mengontak ke Charlie di 083183267868 atau Rommy 081275969636.
Cek Saturasi Tanpa Oksimetri
Cara memakai oksimeter sederhana. Jika memang tidak ada oksimeter sama sekali, pasien Isoman juga dapat mencoba teknik proning. Ketika pasien Isoman sesak napas akibat saturasi oksigen menurun, seperti dilansir detikcom, dengan kondisi tak ada pasokan oksigen medis, Isoman dapat mencoba pertolongan darurat dengan teknik proning.
Hanya saja, teknik proning cukup efektif jika saturasi oksigen masih di atas 94 persen, di bawah itu diperlukan bantuan oksigen tambahan. Terdapat beberapa posisi tertentu untuk mencoba teknik proning ini, yakni:
Posisi 1: tidur tengkurap dengan tiga bantal diletakkan di leher, panggul, dan kaki.
Posisi 2: berbaring menyamping ke kanan dengan tiga bantal di kepala, pinggang, dan di antara kedua kaki.
Posisi 3: rebah dalam posisi setengah duduk, dengan tiga bantal ditumpuk untuk bersandar.
Dengan teknik proning, pasien Isoman diharapkan bisa membuka ruang bernapas sementara, sehingga pasien tetap wajib mencari pertolongan medis ke rumah sakit. Nah, jika ada oksimteri, pasien Isoman terbantu. Menurut ahli, batas aman saturasi oksigen seseorang di atas 94-95 persen.
Artinya, jika di bawah itu dianjukan perawatan di rumah sakit. Pengukuran saturasi penting, terutama mendeteksi kondisi happy hypoxia, yakni penurunan saturasi oksigen tanpa adanya keluhan apapun, terutama pada pasien COVID-19 Isoman. Karenanya, pasien Isoman dianjurkan mempersiapkan tabung oksigen sebagai jaga-jaga kondisi darurat.
Selain teknik proning, cara mengecek kondisi oksigen ialah menghitung jumlah napas dalam satu menit. "Sesak itu bisa kita hitung, kalau kita nggak punya oksimetri, kita bisa hitung. Dalam satu menit berapa kali napas kita, kita lakukan. Kalau lebih 24 kali dalam semenit kita menarik napas, artinya kita dalam keadaan sesak," ujar Siti Nadia Tarmizi, Jubir Vaksinasi Satgas COVID-19.
Terpisah, Dokter Hisnindarsyah dari Klinik Tanpa Kasir NU Tanjungpinang, selain aktif merawat pasien Isoman dengan grup WA, termasuk menyiasati kondisi sesak napas, juga rajin membagikan trik dan tips sehat dalam kondisi pandemi dalam blog pribadinya.
(*)