Bukan Guyonan, Pemerintah Bakal Mutasi 1,6 Juta PNS Jadi Guru Di Desa
angkaberita.id – Pandemi COVID-19 agaknya menyadarkan pemerintah betapa besarnya potensi PNS di tanah air. Terbaru, pemerintah bakal mengandalkan tenaga mereka sebagai pengajar dan penyuluh di pedesaan di sekujur tanah air seiring terbatasnya tenaga pengajar dan penyuluh dikeluhkan daerah selama ini.
Sebanyak 1,6 juta PNS tenaga administrasi bakal diberdayakan menjadi pengajar dan penyuluh di tanah air. Kebijakan itu sebagai terobosan mengatasi gemuknya struktur birokrasi tenaga administrasi sekaligus terobosan mengatasi keluhan daerah soal kekurangan tenaga pengajar dan penyuluh.
“Memang 1,6 juta ini ke depan akan kita alokasikan untuk 700.000 tenaga pengajar yang sekarang sedang dipersiapkan KemenPANRB, Kemendikbud, Kementerian Keuangan, serta Kemendagri,” kata Menteri PAN Dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo, seperti dikutip CNBC Indonesia.
Tjahjo menjelaskan, total PNS berstatus tenaga administrasi nantinya tak hanya bertugas sebagai tenaga pengajar dan penyuluh, namun juga tenaga kesehatan. Apalagi, tenaga kesehatan di pedesaan juga jumlahnya terbatas.
“Masih kurang 260.000 tenaga kesehatan, baik itu dokter, perawat maupun bidan. Termasuk kurang 80.000 tenaga penyuluh di seluruh pedesaan, baik itu tenaga pertanian, pengairan, dan lain-lain,” kata Tjahjo.
Dia menegaskan, perampingan komposisi aparatur sipil negara itu merupakan bagian reformasi birokrasi yang digencarkan Presiden Jokowi. Pemerintah ingin kas keuangan negara bisa lebih efisien dengan kebijakan itu.
“Fokusnya reformasi birokrasi dilakukan pada akar masalah kita. Pertama tata kelola pemerintahan, serta skala prioritas setiap instansi,” kata Tjahjo. Reformasi birokrasi kian kencang menyusul pandemi COVID-19.
Bahkan, pemerintah menjadikan PNS termasuk guru andalan bertarung melawan ancaman resesi ekononomi akibat pandemi, dengan mengucurkan gaji ke-13 sebagai stimulus perekonomian melalui konsumsi masyarakat.
(*)