angkaberita – Kondisi defisit APBD agaknya membuat Bupati Cen Sui Lan tertantang membereskan dengan membuka kesempatan investasi luas ke Natuna. Setelah Salim Group tertarik menggarap hilirisasi kelapa di sana, kini Bupati Cen Sui Lan menjajak peluang usaha kopi Natuna.
Bahkan, Bupati Cen mengklaim kopi Natuna tak kalah dengan kopi Aceh. Pemkab berencana mengembangkan kopi lokal tadi. “Sekarang orang kenal kopi Aceh, ke depan kita punya kopi Natuna. Pemerintah daerah akan dukung penuh pengembangan dan pemasaran,” janji dia saat halal bihalal di Bunguran Tengah, pekan lalu.
Kendati terus membenahi ekonomi di Natuna, Bupati Cen dan Wabup Jarmin Sidik tak melupakan persoalan warga di sana. Terbukti, belum genap 100 hari pertama menakhodai Pemkab, mereka sat-saet membereskan keluhan warga satu per satu.
Sat-Set Bereskan Keluhan Warga
Mulai persoalan lahan bekas transmigrasi, pertanian, hingga krisis air bersih. Di Desa Air Lengit, Bupati Cen dan rombongan menghadiri halal bihlal dengan membawa kabar gembira. Lahan eks transmigran segera beres setelah dia melobi langsung Menteri Transmigrasi Iftitah dan Wakil Menteri ATR/ Kepala BPN di Batam.
Kepala Kanwil BPN Kepri akan ke Natuna mengurus keluhan kepemilikan lahan eks transmigran di Batubi. “Menyerahkan sertifikat hak milik warga transmigran,” ungkap Bupati Cen disambut tepuk tangan warga. Kemudian, dia juga segera merealisasikan janji-janji sewaktu Pilbup Natuna silam. Seperti Magrib Mengaji dan insentif guru ngaji.
Kemudian perbaikan rumah ibadah. Puncaknya, Pemkab memberikan bantuan langsung tunai ke Lansia berusia di atas 70 tahun sebesar Rp 800 ribu per orang. Soal keluhan air bersih, Bupati telah mengontak Kementerian PUPR lewat BWS Kepri melanjutkan pemasangan instalasi air bersih dan jaringan distribusi dari Embung Selayar ke Desa Air Lengit. “Insya Allah tahun ini,” sebut dia. (*)