angkaberita.id – Presiden Prabowo telah mengumumkan menteri di Kabinet Merah Putih, Minggu (20/10/2024). Sehari setelahnya, Senin (21/10/2024) dia bersama Wapres Gibran akan melantik mereka di Istana Negara. Terdapat 40 lebih menteri dan 50 lebih wakil menteri.
Termasuk Wakapolri Komjen Agus Andrianto, promosi jabatan jenderal bintang empat, setelah Prabowo menunjuk dia menjabat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Agus bukan satu-satunya jenderal kepolisian di kabinet Prabowo-Gibran. Nama lain, Komjen Purwanto Setiadi menjabat Wakil Menteri PAN-RB, bergeser dari Kalemdiklat Mabes Polri.
Kemudian Komjen Suntana, mantan Kabaintelkam Mabes Polri. Nama terakhir berstatus purnawirawan. Ketiganya bakal bergabung dengan sejumlah jenderal bintang tiga dan dua kepolisian aktif menjabat di sejumlah kementerian, dengan jabatan setara Dirjen, Irjen dan Sekjen. Agus, dengan jabatan menteri, kini setara dengan Budi Gunawan dan Tito Karnavian. Prabowo menunjuk Budi, mantan Kepala BIN, menjabat Menko Polkam. Budi naik pangkat jenderal penuh usai promosi Wakapolri menjadi Kepala BIN tahun 2017.
Penunjukan Agus, Pembina Pujakesuma yakni paguyuban Putra Jawa Kelahiran Sumatera, agaknya bakal bergema di Kepri. Bukan hanya posisi Kepri sebagai provinsi tapal batas, sesuai kerja-kerja Imigrasi, juga naiknya Agus hitungan bulan setelah LAM Kepri menganugerahi dia gelar adat Melayu.
Praktis, kini dua menteri memiliki hubungan kultural dengan Kepri. Selain Menteri Agus, juga Mendagri Tito Karnavian. Bedanya, Tito gelar adat dari dzuriat Kesultanan Riau Lingga. Agus Akpol 1989, rekan angkatan Kapolda Kepri Irjen Yan Fitri Halimansyah. Praktis, kini ada jabatan bintang tiga lowong di Mabes Polri.
Pekerjaan Rumah
Agus nantinya berkoordinasi dengan Yusril Mahendra, Menko Hukum dan HAM. Tapi, cakupan kewenangannya akan beririsan dengan kementerian di bawah Menkopolkam. Menteri Imigrasi membawahkan Ditjen Imigrasi dan Ditjen PAS. Nama terakhis mengurus soal Lapas di Tanah Air.
Sebelum naik kelas, Menteri Imigrasi di bawah Menkumham. Kejahatan tapal batas dan transnasional agaknya menjadi alasan Prabowo-Gibran membentuk kementerian terbaru tadi, meskipun bukan ikhwal baru di perjalanan kabinet di Tanah Air. Persoalan TPPO, alias perdagangan manusia menjadi isu bersama mereka dengan Kementerian Penempatan Pekerja Migran.
Kasus narkoba lintas negara juga menjadi cakupan kewenangan mereka. Benang merah dengan Lapas, karena banyak kasus narkoba justru dikendalikan dari balik jeruji besi Lapas atau Rutan. Dengan jenderal polisi berkeahlian reserse, Agus mantan Kabareskrim, Prabowo agaknya berharap pekerjaan rumah tadi sedikit terurai.
Keimigrasian nantinya juga diharapkan dapat meningkat insting law enforcement mereka. Alasan lain pemekaran, bukan tak mungkin soal PNBP. Sejak habis pandemi COVID-19, setoran PNPB Kemenkumham terdongkrak kinerja PNBP Ditjen Imigrasi. Bahkan, pernah mencatat rekor tembus Rp 4 triliun, terutama dari visa dan paspor.
Prabowo-Gibran agaknya ingin mengoptimalkan potensi tadi. Penempaatan polisi di kementerian penghasil diharapkan menekan kebocoran PNBP. Selebihnya, jenderal polisi di jabatan kementerian penghasil juga bukan ikhwal baru. Jenderal Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri, pernah di masa Presiden Soekarno menjabat Menteri Iuran Negara.
(*)
UPDATE: Sebelumnya Tertulis Komjen Purwadi Berstatus Purnawirawan, Meskipun Ternyata Masih Jenderal Bintang Tiga Aktif.