Gaduh Taylor Swift, Perang Intelijen Pariwisata di Asean?

menpar sandiaga mengalunkan bunga ke wisman pertama ke kepri tahun 2024 di lagoi, bintan

Gaduh Taylor Swift, Perang Intelijen Pariwisata di Asean?

angkaberita.id - Pariwisata di Asean agaknya tak sedang baik-baik saja. Setelah Bali digempur dengan aksi sejumlah "turis telanjang", kini tengah gaduh soal Taylor Swift di Asia Tenggara. Pemicunya pengakuan PM Thailand.

Dia menyindir Singapura menawarkan "subsidi" promotor The Eras Tour agar konser Swift cukup di Negeri Singa saja. Terbaru, Menpar Sandiaga Uno juga ikut menyentil Singapura. Dia mengajak Asean berkolaborasi soal Taylor Swift.

"Saya sangat memahami apa disampaikan Perdana Menteri Thailand. Itu sebuah ajakan berkolaborasi," kata Sandi, seperti dikutip detikcom, Kamis (22/2/2024). Sebab, termasuk Indonesia, kini banyak negara tengah berburu efek Swiftonomics.

Disebut-sebut Singapura mendulang hingga Rp 9,3 triliun selama dua kali konser Taylor Swift di sana, Maret nanti. Tak heran, PM Thailand menuding Singapura bela-belain "menyubsidi" promotor The Era Tours agar tak konser di negara lain di Asean.

Siapa Taylor Swift? Banyak kalangan, terutama di kubu konservatif di Amerika Serikat, menuding dia aset intelijen, alias ciptaan CIA. Faktanya, banyak kajian mengupas dia. Terbaru di Australia ada konferensi khusus soal dia. khususnya mengupas Swiftnomics, alias ekonomi Taylor Swift.

Konsernya, disebut-sebut, bikin inflasi di sejumlah negara. Bahkan, sanggung menimbulkan gempa seismik lokal. Nah, wajar Menpar Sandi ngebet Taylor Swift ke Indonesia. Selain mencerminkan quality tourism, juga hanya konser dia dan Coldplay sanggup mengundang penonton skala massal.

(*)

Bagikan