Lewat Petroleum Fund, BUMD Migas Pemprov Jabar Ekspansi Bisnis. Kepri?
angkaberita.id - Saat Pemprov Kepri sibuk mengebut Perda BUMD Migas, Pemprov Jabar lewat PT Migas Utama Jabar telah berekspansi melebarkan lini bisnisnya. Terbaru, mereka menggarap sektor energi baru terbarukan lewat skema petroleum fund, alias dana migas.
Selain menyasar PT Pertamina, kebijakan mengadopsi pendekatan ramah lingkungan di sektor hulu juga menyasar BUMD migas kelolaan daerah. Seperti PT Migas Utama Jabar lewat aksesn pendanaan pertrouleum fund. Lewat Blok Offshore North West Java (ONWJ), mereka hendak main ke energi baru terbarukan bermodal jatah andil kesertaan (participation interest).
Blok ONWJ berserak dari Kepulauan Seribu sampai ke Cirebon Utara, seluas 8.300 kilometer persegi. Direktur Teknik Operasi PT Migas Utama Jabar, Muhammad Sani mengatakan akan melebarkan sayap lewat dana abadi tadi menggarap energi baru terbarukan.
"Kami memanfaatkan petrouleum fund untuk bagaimana kita bisa memanfaatkan dana hasil pertambangan migas itu untuk kepentingan energi terbarukan," kata dia, seperti dilansir Katadata, Selasa (26/9/2023). Mereka akan menggarap PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro guna memasok jaringan listrik ke daerah terpencil di Jabar.
Di Kepri, DPRD dan Pemprov tengah mengebut Perda BUMD Energi Kepri. Gubernur Ansar mengklaim Kepri berpotensi mendapatkan duit Rp 1 triliun, termasuk jatah kabupaten/kota. Sedangkan Wahyu Wahyudin, Ketua Komisi II optimistis tahun 2025, Kepri telah mendapat duit andil kesertaan tadi.
Selain Perda BUMD Migas, Kepri Pemprov dan DPRD Kepri juga menggarap Pajak Alat Berat menyusul pengesahan Perda Pajak Daerah, dua pekan lalu. Pengesahan seiring keputusan pemerintah melalui Kemenko Perekonomian menetapkan Batam lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Rempang Eco City, PLTS Pulau Bulan, dan Pelabuhan Tanjung Sauh.
(*)
