Kini BPR Resmi Bank Perekonomian Rakyat, BPR Terbesar Justru Bermodal Awal Rp 3 Juta

ilustrasi kredit bank perkreditan rakyat, kini bersalin nama menjadi bank perekonomian rakyat/foto via tribunlampung.co

Kini BPR Resmi Bank Perekonomian Rakyat, BPR Terbesar Justru Bermodal Awal Rp 3 Juta

angkaberita.id - Lewat UU Pengembangan Dan Penguatan Sektor Keuangan, kini BPR kian menjadi perhatian pemerintah. Terbukti, bukan hanya berubah kepanjangan BPR dari Bank Perkreditan Rakyat menjadi Bank Perekonomian Rakyat, tapi juga mendorong BPR menjadi penopang ekonomi ke depan.

Akhir tahun 2024, BPR juga wajib bermodal inti minimal Rp 6 miliar. Amanat perundangan tadi, untuk sebagian, juga karena terdapat sejumlah BPR, meskipun melayani jasa perkreditan ketengan, justru memiliki modal dan aset jumbo.

Seperti Bank Eka Bumi Artha di Lampung, seperti ditulis Katadata, berdasarkan data terbaru memiliki aset sebesar Rp 9,02 triliun, dengan realisasi pembiayaan menembus Rp 4,54 triliun, dan menampung dana pihak ketiga senilai Rp 7,91 triliun. Total aset mereka jauh di atas pesaing sengitnya, BPR Lestari Bari, dengan aset Rp 6,7 triliun.

Siapa Bank Eka Artha? Seiring terbitnya regulasi bank pasar dan bank desa, intinya pendirian harus mengantongi izin Menkeu, dan SE Bank Indonesia soal pedomanan usaha bank tadi, sejumlah pengelola Bank Pasar Kosgori di Lampung merespon dengan mendirikan PT Bank Pasar Eka Karya.

Modal pendirian Rp 3 juta, kini telah melesat menjadi aset senilai Rp 9 triliun lebih. Selain pimpinan organisasi petani, dan ormas, tak sedikit pengelola Bank Pasar Kosgori pengusaha pengendali di Kadin. Sebagian lannya politisi dan pendidik. Di Kepri, BPR juga bertumbuh pesat, meskipun masih terkonsentrasi di Batam.

(*)

Bagikan