Lobi-lobi Koalisi Pilpres Di Meja Kondangan Nikah, Anies-AHY Atau Anies-Aher?
angkaberita.id - Sejak pertemuan di kondangan nikah anak petinggi Nasdem, elite Demokrat dan PKS serta Nasdem kian nyaman duduk bersama. Terbaru, elite ketiga parpol tadi kembali duduk semeja di hajatan nikah petinggi PKS. Anies-AHY atau Anies-Aher, siapa kuat?
"Itu kan pertemuan pesta, pertemuan tidak direncanakan itu. Alhamdulillah, istilah saya malam baik, tempat baik, ketemu orang baik," kelit Ahmad Ali, Waketum Nasdem, seperti dikuti detikcom, Minggu (16/10/2022).
Dia mengomentari momen duduk semeja Surya Paloh, SBY, JK dan Ahmad Syaikhu di PKS di kondangan nikah anak Salim Aljufri, Ketua Majelis Syuro PKS. Selain mereka, ikut duduk meriung Anies Baswedan dan AHY.
Anies capres usungan Nasdem, dan AHY Ketum Demokrat sekaligus capres mereka ke Pemilu 2024. Ali mendaku tak mengetahui pasti pembahasan mereka, meskipun tak menutup kemungkinan ngobrol urusan politik.
Urusan dimaksud Ali, untuk sebagian, tentu saja koalisi ke Pilpres mendatang. Sebab, meskipun Paloh menyorongkan Anies, tapi nasib pencapresan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 tergantung "lampu hijau" Demokrat dan PKS.
Sebab, modal kursi Nasdem di DPR sebagai bekal pencapresan, alias presidential threshold, jauh dari 20 persen dipersyaratkan perundangan. Pun, PKS dan Demokrat, modal mereka maju ke Pilpres juga semenjana.
Paloh Kebakaran Jenggot
Praktis, kalau berhasrat ke Pilpres ketiganya harus berkoalisi, tak bisa berdua saja. Anies Baswedan, untuk sebagian, telah tuntas sebagai capres. Lobi alot di calon pendamping. Kecuali terjadi kejutan, Demokrat agaknya keukeh menyorongkan AHY, putra mahkota SBY.
Sedangkan PKS, lewat jubir mereka, telah menyodorkan tiga nama potensial, termasuk Ahmad Heryawan (Aher) dan Irwan Prayitno, masing-masing, Gubernur Jabar dan Gubernur Sumbar. Nasdem sendiri, diam-diam, juga punya pandangan cawapres sendiri.
Khofifah Parawansa dan Andika Perkasa disebut-sebut sreg dengan skenario Om Brewok, julukan akrab Paloh. Khofifah Gubenur Jatim petahana dan Andika Panglima TNI. Di Jatim, Khofifah berduet dengan kader Demokrat, Wagub Emil Dardak.
Namun, berbeda dengan sejawatnya, Paloh agaknya tengah menjadi sorotan. Bukan karena aksinya mendeklarasikan Anies menjadi capres mereka. Tapi, gaduh Zulfan Lindan, politisi mereka, memantik kabar resafel dari Istana.
Seperti kebakaran jenggot, Paloh langsung menegur Zulfan dengan mencopotnya dari kepengurusan. Belakangan terungkap, Zulfan telah mundur kepengurusan sejak 2020 setelah menjabat komisaris BUMN.
Zulfan, pernah berkiprah di PDIP, tak menganggap gertakan Paloh
Sebaliknya, Zulfan melawan dengan menuding ada kader Nasdem takut kehilangan kursi menteri di Kabinet Jokowi-Makruf. Pendeknya, beda dengan SBY dan Kalla, Paloh tak hanya mengurus episode "kondangan koalisi" tapi juga membendung "amunisi" kejutan berikutnya dari Zulfan.
(*)