Mundur Dari Harian KOMPAS, Sutta Dirikan Media SUAR

angkaberita – Saat media berguguran di Tanah Air, Sutta Dharmasaputra mencoba idealisme dengan mendirikan media baru bernama SUAR. Kamis (21/8/2025), Menko Airlangga Hartarto dan sejumlah nama besar menghadiri peluncuran di Jakarta bertajuk “Menyalakan SUAR”.

Media SUAR mengusung jurnalisme solusi bagi dunia usaha. Sutta bersama Airlangga bersama-sama menyalakan suara penanda peluncuran media terbaru besutan Pemred Harian Kompas hingga Juni 2025 tadi. Selain Airlangga, hadir Wakil Ketua Komisi XI Hani Dhakiri.

Hanif kader PKB sekaligus pernah berkiprah sebagai jurnalis. Tampak hadir juga, Shinta Widjaja Kamdani dan Komaruddin Hidayat, masing-masing, Ketum Apindo dan Ketua Dewan Pers. Hadir juga Suryo Pratomo, Dubes RI di Singapura sekaligus mantan Pemred Harian Kompas, alias senior Sutta.

Ketua Apkasi Bursah Zarnubi sekaligus bupati di Sumsel juga hadir. Begitu juga ekonomo senior Hendri Saparini. Kalangan cendekiawan terlihat Yudi Latif. Dari kalangan pengusahaan terkemuka terlihat Budiarto Abadi, Aliuyanto, dan Vidjongtyus.

Tiga Bersaudara

Jajaran pejabat pemerintah hadir Nezar Patria dan Giring Ganesha, masing-masing, Wakil Menkomdigi dan Menbud. Tak ketinggalan Didit Hediprasetyo Prabowo, anak semata wayang Presiden Prabowo. Dia memberikan ucapan selamat lewat tayangan video di acara.

Kata Sutta, seperti bisnis.com tulis, media SUAR kelolaannya bukan sekadar penyampai kabar, tapi juga ruang strategis memberikan arah dan solusi di tengah kabut ketidakpastian global. Dia mengungkapkan SUAR terinspirasi dari kata mercusuar —simbol arah dan harapan.

“Kami tidak hanya mengejar kecepatan berita, tetapi kedalaman dan arah. Jurnalis di SUAR bukan sekadar peliput, melainkan penggerak,” tegas Sutta, satu dari Dharmasaputra bersaudara. Di Tanah Air, Dharmasaputra bersaudara telah malang melintang di industri pers.

Karaniya pernah di Tempo, sebelum bergabung ke kelompok media kelolaan EMTEK Group. Terakhir, dia mendirikan perusahan finansial berbasis digital di Tanah Air, Bareksa. Kemudian Metta mendirikan Katadata, sebelum itu dia eksis di Tempo.

Sedangkan Sutta lama di Harian Kompas, terakhir menjabat Pemred sebelum mengundurkan diri di pertengahan tahun ini. (*)

 

Bagikan