angkaberita – Kondisi efisiensi menguji kejelian kepala daerah mengurus keuangan daerah mereka masing-masing. Di Riau, Bupati Siak memerintahkan setiap camat mengenali potensi PAD di wilayah masing-masing. Asal datangkan duit, tanag urug juga jadi.
Kuncinya, camat tidak berpangku tangan membantu Pemkab mencari PAD demi pembangunan daerah. Selain memerintahkan camat ligat menyisir potensi PAD, Bupati Siak juga memerintahkan OPD bergerak simultan dengan kecamatan.
Langkah awal, Bupati memerintahkan OPD dan kecamatan menyampaikan laporan kinerja dan proyeksi target PAD mereka tahun 2024. “Saya tidak mau lagi kita berpangku tangan menghadapi kondisi keuangan daerah. Beberapa kunjungan, saya melihat sendiri potensi pajak seharusnya masuk tapi justru hilang,” tegas Bupati Afni Z.
Dia lantas menyoroti sejumlah kecamatan berpotensi menyumbang PAD ke Siak, seperti Tualang dan Minas serta Kandis dan Siak Kota. Kata dia, wilayah itu berpotensi PAD tinggi lewat pajak, tapi belum tergarap maksimal.
Kini, dia menugaskan seluruh pemangku wilayah, seperti penghulu hingga camat harus memahami situasi riil di wilayah masing-masing. “Kita harus mulai berpikir bagaimana mencari uang untuk daerah ini. jangan malu-malu membuat target PAD,” perintah Bupati.
Belajar Dari Tukang Parkir
Itu, lanjut Bupati, bukan untuk ditakuti. Justru target tadi menjadi cara Bupati Siak mengukur dan memperbaiki kinerja mereka di lapangan. “Kalau tidak tercapai harus kita evaluasi bersama,” tegas dia. Bupati tak main-main, bahkan dia mengundang pengelola parkir menceritakan kisah suksesnya kepada camat.
Namanya Dedi, pengelola parkir di Taman Motuyoko Tualang. Dia mengaku, dari unit pasar kelolaannya, dulu disewa sebesar Rp 600 ribu per bulan, kini hanya Rp 350 ribu per bulan, per tahun dapat menghasilkan untung Rp 96 juta.
Dia juga mengungkapkan potensi PAD dari penyediaan tanah urug di Siak. “Camat harus tahu ini terlebih lagi di setiap kawasan kerjanya,” Bupati Siak menimpali pengakuan Dedi tadi. Kepada OPD dan camat, Bupati Afni meminta mereka mendata dan mendalami berbagai potensi PAD, seperti parkir, pasar, tanag urug dan sebagainya. “Kita tidak bisa biarkan PAD hilang hanya karena ketidaktahuan atau kelalaian,” tegas Bupati Siak. (*)