angkaberita – Setelah menyerahkan duit DAK ke kabupaten/kota di Kepri lewat BKKBN, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) mengusulkan skema insentif kepada ibu rumah tangga mendorong skema ekonomi asuhan, alias care economy.
Syaratnya, mereka merawat anak atau merawat Lansia. Insentif juga diberikan ke mereka mengasuh orang dengan kebutuhan khusus dan atau kaum difabel. Kecuali usaha day care, selama ini pengasuhan mereka di rumah tidak ada insentif, bagian tanggung jawab keluarga.
“(Itu) care economy, karena ketika pekerjaan formal sudah jelas, ada angkanya, Tetapi, informal enggak dibayar kan. Nah, care economy mencoba menghitung itu nilainya berapa,” kata Prasetyo, Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan Kemendukbangga/BKKB, seperti antaranews tulis, pekan lalu.
Nah, mendorng perempuan meskipun di rumah tetap terhargai, Kemendukbangga menggagas insentif kepada mereka. Bentuknya, untuk sebagian, tidak langsung berupa uang. Tapi, semisal, saat mereka kelak menjadi Lansia, pemerintah akan menyediakan orang khusus merawat dia.
“Jadi, ketika kita nanti juga lansia, maka kita berhak meminta kepada pemerintah ada orang yang merawat kita,” beber Prasetyo. Kemendukbangga tengah mendorong skenario care economy dalam desain kebijakan mereka, termasuk lewat skema Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya). (*)