angkaberita – Pemerintahan Prabowo-Gibran agaknya bakal menjadikan Kepri lumbung energi. Setelah jor-joran dengan proyek PLTS di Batam, pemerintah melalui PLN dikabarkan berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), termasuk di Kepri.
Kendati baru rencana, tapi skenario tadi terungkap saat Kementerian ESDM paparan did epan DPR, Senin (30/6/2025). Saat bersamaan, Presiden Prabowo dan PM Malaysia sepakat menyatukan kekuatan ekonomi di segitiga pertumbuhan Singapura dan Johor serta Kepri, alias Sijori.
Selain Kepri, terungkap lokasi lainnya di Sumut. Kemudian Babel dan Kalimantan Barat (Kalbar). Pendeknya semacam interkoneksi Sumatera dengan Kalimantan. Apalagi, kabupaten di Kalbar disebut-sebut kaya potensi uranium. Seperti detikcom tulis, pemerintah menargetkan PLTN berkapasitas 35 GW.
Listrik Interkoneksi
Dengan target bersifat jangka panjang hingga 2060. Pengembangan PLTN tadi tertuang dalam Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2025-2034. Dua wilayah bakal menjadi lokasi pengembangan PLTN, yakni Sumatera dan Kalimantan.
Total kapasitas 500 MW, masing-masing 250 MW. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu mengungkapkan bocoran calon lokasi PLTN. Dia menjelaskan, di RUPTL pemerintah telah menetapkan lokasi berdasarkan sistem, bukan lokasi persis PLTN.
“Jadi di sistem Sumatera dan sistem Kalimantan. Jadi bisa saja itu di sekitar Sumatera Utara, Sumatera dekat-dekat Kepri (Kepulauan Riau), jadi ada di sekitar Babel (Bangka Belitung) dan Kalimantan barat,” kata dia.
Kata dia, PLTN ditargetkan beroperasi komersil tahun 2032 atau 2033, seperti proyeksi BRIN dua tahun lalu. Nah, demi mendukung proyek PLTN, Kementerian ESDM mengupayakan pembentukan Nuclear Energy Program Implementation Organization (NEPIO) atau Organisasi Pelaksana Program Energi Nuklir. (*)