angkaberita – Bukan hanya hampir terbunuh, Lee Jae Myung juga sukses menggagalkan kudeta konstitusinal rezim Yoon Suk Yeol lewat dekrit pemberlakukan darurat militer. Lahir dari keluarga miskin, pernah kerja cleaning service WC umum hingga buruh pabrik karet, Lee membuktikan kekalahan merupakan sukses tertunda.
Selasa (3/6/2025), menang Pilpres mengalahkan Kim Moon Soo, kubu konservatif, sekaligus menghuni Gedung Biru. Dia membuktikan dengan kalah di Pilwako, sebelum akhirnya menjadi Walikota Seongnam. Nah, di sana, dia bikin kejutan dengan menjadikan balaikota megah sebagai perpustakaan umum. Dia lebih memilih berkantor di ruang sempit.
Dia kembali kalah saat maju ke Pilgub, sebelum merengkuh kursi Gubernur Gyeonggi. Begitu juga dengan Pilpres, baru kesempatan ketiga dia sukses memenangi Pilpres sekaligus Presiden Korsel. Dua sebelumnya, dia kalah dari Moon Jae-in saat pemilihan internal Partai Demokrat. Moon akhirnya memenangi Pilpres 2017.
Lee kecil terhitung keras kepala, dan sekolah menjadi jurus dia merengkuh ambisinya. Meskipun sering bolos sewaktu SD, dia pantang menyerah bersekolah setelah pindah dari Andong, kota kelahiran ke Seongnam hingga akhirnya menjadi walikota di sana.
Dengan gelar sarjana hukum, setelah kuliah dapat beasiswa, dia menjadi advokat buruh dan pembela HAM. Tapi, akhirnya dia sadar, perubahan hanya lewat politik. Akhirnya dia terjun ke politik. Saking kirinya, banyak kalangan khawatir dengan sepak terjangnya. Dia terkenal membela kaum miskin. Semboyannya “Eokgang Buyak!”. (*)