angkaberita – Pemkab Natuna menggelar Musrenbang prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 secara daring di Kantor Bupati, Selasa (2/6/2025). Bupati Cen Sui Lan membuka rembug pembangunan bersama OPD, tokoh masyarakat, pekaku usaha dan perwakilan Kemendagri.
Musrenbang sejalan misi mewujudkan Natuna Makmur, Berdaya Saing dan Berbudaya. berbudaya. Dengan visi membawa perubahan positif, meningkatkan kesejahteraan warga dan melestarikan budaya lokal. Nah, bersama stakeholder, Pemkab Natuna memetaskan berbagai permasalahan sekaligus menjadi evaluasi.
Catatan Pemkab, pertumbuhan ekonomi Natuna lima tahun terakhir sejak 2024 masih fluktuatif. Sebab pembangunan daerah masih bergantung pada penerimaan bagi hasil migas. Hingga kondisi infrastruktur dan sarana prasarana konektifitas belum optimal.
Kolaborasi APBN-APBD Provinsi
Bupati Cen mengatakan, rencana pembangunan jangka menengah dan pemetaan masalah harus diselesaikan dan dituntaskan selama lima tahun ini. Pemkab telah menyiapkan rencana setrategis menyesuaikan program nasional dan provinsi, lewat APBN dan APBD Kepri.
“Bagaimanapun RPJMD ini harus terlaksana dalam jangka waktu lima tahun. Pemerintah daerah akan melakukan kolaborasi bersama pemerintah pusat dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Seperti UMKM dan kemiskinan ekstrem, dapat menggunakan program insentif fiskal,” jelas dia.
Cen menjelaskan, pemetaan permasalahan di Natuna saat ini dapat diselesaikan dengan membuka akses ekonomi, tranportasi, kran ekspor impor. Tentu dengan disejalankan pemerataan infrastruktur. Pemkab katanya, lebih banyak meminta program di Kementerian.
Prioritas Unggulan Ekonomi
“Dan upaya ini sudah mulai disejalankan di kementerian perhubungan. Dibuka akses laut dan udara, impor ekspor impor, itu yang harus kejar, kita berdoa mudahan terwujud, ” ungkap Cen. Dia mengatakan, pemerintah pusat menyiapkan program menjadikan Natuna sebagai KAPET berbasis maritime.
Targetnya membuka akses ekonomi langsung ke 9 negara: Tiongkok, Vietnam, Thailand, Malaysia, Kamboja, Filipina, Brunei Darussalam, Singapura, dan Taiwan. Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan Natuna sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), dengan investasi hilirisasi sektor pertambangan tengah penjajakan.
Seperti minerba, akan dibangun Smelter. Ujungnya, banyak investor harapannya banyak warga Natuna terserap ke lapangan pekerjaan. Nah, Natuna harus menyiapkan sumber daya manusia agar dapat bersaing. “Kita juga sudah membahas hilirilasi bidang perikanan. Harus ada homebase, harus ada transaksi di Natuna. Dan kalau perlu ada pengolahan di Natuna. Tentu ini menjadi nilai tambah untuk daerah,” beber Bupati Cen, (*)