angkaberita – Indonesia dan Tiongkok sepakat mempermudah arus kunjungan wisman secara timbal balik, termasuk dengan membuka kantor perwakilan pariwisata di masing-masing negara. Kabar baik bagi pariwisata Kepri?
Kesepakatan tadi terungkap usai kunjungan PM Tiongkok, Li Qiang ke Indonesia pekan lalu. Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana berharap membuka lebih banyak peluang kerjasama, termasuk mengalirnya arus kunjungan wisman.
“MoU ini akan membuka lebih banyak peluang Indonesia memperkenalkan destinasi wisata ke pasar Tiongkok,” kata dia, seperti republika tulis, Minggu. Sebab, wisman Tiongkok di tahun 2024 meningkat 52 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dari 13,9 juta kunjungan tahun lalu, sebanyak 1,19 wisman dari Tiongkok. Kuartal I tahun 2025, arus kunjungan mereka sebanyak 279.040 wisman, naik hampir dua persen dibanding periode sama tahun lalu, yakni 275.863 kunjungan.
Bintan Dongkrak PDRB Kepri
Tiongkok, di Kepri, menjadi target Dispar lewat usulan skema relaksasi visa kunjungan. Pemprov bersama stakeholder di Kepri juga menggaet mereka lewat penerbangan carter. Tak heran, Gubernur Ansar bersemangat melobi Kemenhub mengembalikan Bandara RHF di Tanjungpinang berstatus internasional.
Jika berkaca dari tiga daerah Kemenhub kembalikan status internasional bandara mereka, lantaran sukses mendatangkan arus kunjungan, lobi Gubernur Ansar bakal tembus. Bedanya, mereka langsung ke Tanjungpinang, bukan ke Batam.
Targetnya mengalirkan kunjungan ke Lagoi di Bintan. Alasan lainnya, untuk sebagian, investor Tiongkok belakangan melirik Bintan lokasi investasi mereka. Ikhtiar tadi sejalan kontribusi Bintan ke PDRB Kepri kian meningkat. Pendeknya, Bintan dan Pulau Bintan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi.
(*)