angkaberita – Gubernur Ansar agaknya kesal Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang turun kelas menjadi bandara domestik di tahun 2024. Sebab, peluang mendaratkan chartered flight turis, alias carteran wisman, ke sana menjadi tertutup. Sebab, meskipun sama-sama punya KEK, calon investor harus ke Batam dulu.
Padahal, dia ingin wisman boyongan ke Pulau Bintan, khususnya kawasan Lagoi, bukan sebatas bandara pintu perjalanan dinas luar (DL) ASN. Setelah menunjuk Hasan menjadi Kadispar, Ansar dikabarkan tengah mengupayakan penerbangan internasional ke bandar di ibukota Pemprov Kepri.
Kata dia, seperti koranjakarta.com tulis, dengan begitu mendongkrak kunjungan wisman ke Kepri, khususnya Pulau Bintan. “Dalam waktu dekat, kami akan upayakan lagi ke Kemenhub supaya jalur penerbangan internasional RHF kembali beroperasi,” kata Ansar, Senin (26/5/2025).
Terakhir kali penerbangan internasional di Bandara RHF tahun 2019, lewat pesawat carteran, sejak itu dan berlanjut di masa pandemi COVID-19 tak pernah ada lagi. Semua dialihkan ke Bandara Hang Nadim. Puncaknya, tahun 2024 Kemenhub menurunkan status Bandara RHF.
Ansar yakin, jika Bandara RHF kembali melayani penerbangan internasional, geliat kunjungan wisman ke Pulau Bintan meningkat. Sebab, klaim dia, pelaku industri perhotelan kelolaan PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), alias Lagoi, membutuhkan bandara internasional.
Terutama demi mendatangkan wisman dengan chartered flight. Begitu juga semisal perjalanan investor asing menggunakan jet pribadi ke KEK Galang Batang, perlu bandara internasional. Pendeknya, bukan hanya pariwisata tapi juga investasi.
Kabar baiknya, Kemenhub barusan merestui sejumlah bandara kembali naik kelas. Tapi, pihak Bandara RHF memastikan sekarang masih berstatus domestik. Selebihnya, lewat Section Head of Airport Security & Service, Rudy Sudrajat, menyebut kewenangan selanjutnya di Kemenhub.
(*)