angkaberita - Kabar NAM Air berencana menghentikan operasi per 10 Mei, Pemkab Natuna lewat Bupati Cen Sui Lan bergerak cepat menyurati Kemenhub RI menjawab kekosongan rute penerbangan ke Natuna. Hasilnya, Super Jet Air bersiap menggantikan posisi NAM Air.
Hitungan hari, Pemkab lewat komunikasi intensif Bupati Cen dengan Menhub dan Plt Dirjen Perhubungan Udara, Lukman A. Laisa, maskapai Super Air Jet bersedia melayani penerbangan Natuna-Jakarta via Batam. Kabar gembira tadi menjadi harapan warga Natuna akan kebutuhan akses transportasi udara.
“Super Air Jet bersedia mengajukan rute Jakarta–Batam–Natuna dan sebaliknya sebagai alternatif. Kami terus kawal ini agar akses udara tetap terjaga,” ujar Bupati Cen, Selasa (6/5/2025). Bukan hanya menjawab kemungkinan krisis penerbangan, keputusan Super Jet Air tadi juga bentuk keberpihakan ke daerah perbatasan.
Bagi Natuna, akses transportasi udara denyut kehidupan. Warga Natuna resah sewaktu NAM Air mengumumkan rencana berhenti operasi. “Kami paham betul pentingnya akses ini. Apalagi Natuna di ujung utara NKRI. Kami ingin jaminan penerbangan tetap ada, bukan hanya untuk orang, tapi juga logistik dan masa depan daerah,” jelas Cen.
Siapkan Bandara Komersial
Dalam surat resmi Pemkab Natuna ke NAM Air dan Kemenhub, disampaikan maskapai penerbangan tulang punggung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi lokal. Maka, setiap rute terhenti berpotensi menghambat laju pembangunan daerah.
Setelah berhasil meyakinkan pengelola Super Jet Air terbang ke Natuna, Bupati Cen bersiap mengusahakan bandara komersial baru dengan skema KPBU, alias kongsi dengan pihak ketiga. Targetnya melayani rute penerbangan ke Asia, seperti Thailand, Vietnam, Malaysia dan lainnya.
“Bandara ini akan membuka pintu Natuna ke dunia. Kita siapkan dengan matang. Ini bukan mimpi, tapi langkah nyata menuju masa depan Natuna yang lebih terbuka dan maju,” tegas Cen bersemangat. Saat menjadi legislator DPR di Komisi V, Cen terhitung getol membangun infrastruktur transportasi, termasuk bandara di Natuna. Sebab, bersama pelabuhan laut, bandara merupakan dua gerbang masuk investasi penggerak ekonomi daerah.
(*)