angkaberita – Teka-teki alasan di balik pembatalan mutasi Letjen Kunto, Pangkogabwilhan I ke Mabes TNI AD agaknya segera terjawab begitu Presiden Prabowo mengumumkan Wakil Panglima TN pilihan dia. Sebab, meskipun telah terbit Perpres tapi belum terisi kursi orang kedua di Mabes TNI.
Di DPR, Panglima TNI Agus Subiyanto mengungkapkan, Presiden akan menunjuk langsung pejabatnya tanpa melewati fit and proper test di DPR. Mabes TNI juga telah mengantongi nama usulan, dan seluruhnya jenderal bintang empat.
Dengan pembatalan Letjen Kunto, dari Pangkogabwilhan I menjadi Staf Khusus KSAD, kemungkinan besar Wakil Panglima TNI berasal dari Angkatan Laut. Sebab, (1) Meskipun KSAL Muhammad Ali telah pensiun sejak April, Presiden Prabowo belum juga menunjuk penggantinya.
Dan (2) Bersandar ketentuan UU TNI terbaru Presiden Prabowo dapat memperpanjang usia pensiun Panglima TNI dan tiga kepala staf menjadi 60 tahun, maksimal 4 tahun jabatan, besar kemungkinan Prabowo akan mengisi kursi Wakil Panglima TNI dulu dibanding menunjuk calon Panglima TNI baru.
Juli Kepri Punya Pangkogabwilhan Baru
Sedianya Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto pensiun bulan Agustus 2025. Kelakar Prabowo menguatkan spekulasi tadi. Jika begitu skenarionya, Presiden kemungkinan dalam waktu dekat segera mengumumkan Wakil Panglima TNI.
Selanjutnya Mabes TNI melanjutkan mutasi besar-besaran di bulan Juli mendatang, atau bersamaan waktunya. Saat itulah, Letjen Kunto akan bergeser ke jabatan baru, dan bukan mustahil berujung calon KSAD. Peluang Wakil Panglima TNI dari Angkatan Laut terbuka bukan tanpa sebab.
Pertama, pernah terjadi di era Presiden SBY lewat KSAL Laksamana Widido AS. Kedua, jumlah bintang tiga di TNI AL terbilang lebih banyak daripada TNI AU, meski lebih sedikit dibanding TNI AD. Terakhir, Presiden Prabowo agaknya mengikuti pakem rotasi Panglima TNI seperti 15 tahun terakhir.
Yakni, TNI AD ke TNI AL dan TNI AU, dengan Panglima TNI AD di setiap jeda rotasi tadi. Dengan kata lain, calon pengganti Jenderal Agus Subiyanto ke depan kemungkinan KSAD. Siapa jenderalnya, hanya Presiden Prabowo paling tahu.
(*)