angkaberita – Imbas perang dagang merembet ke Natuna. Importir di Hongkong dikabarkan mendadak membatalkan pengapalan ikan napoleon dan kerapu di Natuna. Belum diketahui alasan pembatalan, tapi kalangan pengusaha ikan di Natuna menduga terkait perang dagang sekarang.
Kapal pengangkut dijadwalkan merapat di Pulau Sedanau pada 21 April lalu, tiba-tiba memutar haluan dan kembali ke negaranya di tengah perjalanan. Akibatnya, ratusan ton ikan hasil budidaya siapa ekspor terancam membusuk dan mengakibatkan kerugiakan besar.
“Seharusnya kapal dari Hongkong sudah masuk, tapi tiba-tiba balik arah. Sampai saat ini belum ada informasi resmi penyebabnya,” ujar Hadi Suryanto, Kepala Dinas Perikanan Natuna, seperti gudangberita tulis, Sabtu (3/5/2025).
Kata Hadi, tidak ada masalah dalam regulasi ekspor ikan budidaya tadi. Pembatalan sepihak dari pihak importir di Hongkong. Nato, pengusaha ikan di Pulau Sedanau, menyebut penghentian menimbulkan keresahan kalangan nelayan.
Tapi, dia mengaku tak mendapat penjelasan dari mitra bisnisnya di Tiongkok. Kondisi serupa sebutnya, juga terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia. “Kami bingung, tidak ada pemberitahuan apapun. Mungkin ini dampak perang dagang atau kebijakan impor dari Cina, tapi kami benar-benar tidak tahu,” ujar Nato.
Situadi tadu memunculkan kekhawatiran baru terkait ketergantungan ekspor pada pasar tunggal seperti Hongkong dan Tiongkok. Kalangan pengusaha dan nelayan ikan budidaya meminta pemerintah turun tangan membuka jalur ekspor alternatif dan memberikan solusi atas potensi kerugian akibat kegagalan ekspor tadi.
(*)