angkaberita – Belum sehari pulang retret, Presiden Prabowo menugasi KDH di Kepri menggeber enam PSN, alias Proyek Strategis Nasional bareng swasta. Lewat Perpres No. 12 Tahun 2025, Prabowo menetapkan 77 PSN di Tanah Air selama lima tahun ke depan dalam RPJMN 2025-2029.
Kata Prabowo, seperti tulis detikcom, PSN tadi dirancang sebagai proyek, program atau kumpulan proyek bersifat strategis, terukur dan berdampak signifikan ke pencapaian target RPJMN. Khusus Kepri, sebagian merupakan perluasan dari kawasan industri atau KEK sebelumnya. Pemerintah membagi PSN dalam sejumlah poin penegakan. Yakni, Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan.
Kemudian swasembada energi dan swasembada air serta program hilirisasi, pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia. “Terutama meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mengurangi kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan pemerataan pembangunan,” tulis Perpres tertanggal 10 Februari tadi.
Skenarionya dengan melibatkan swasta berupa kerjasama, dan sebagian lain sepenuhnya pengerjaan swasta murni. Sebagian PSN merupakan lanjutan pemerintahan Jokowi-Makruf, seperti jalan tol dan proyek infrastruktur. Khusus Kepri, terdapat enam PSN disebut secara eksplisit, dan tersebar di Batam dan Bintan serta kabupaten/kota lainnya.
Seperti (1) Hilirisasi kelapa sawit, kelapa dan rumput laut. Selain Kepri, juga Sumut, Sumbar, Jambi dan Sumsel. Di Kepri, khusus kelapa sawit di Lingga dan Bintan. Pengerjaan sepenuhnya swasta. Kemudian (2) Hilirisasi nikel, timah, bauksit dan tembaga. Khusus Sumatera, tersebar di Kepri, Sumut dan Babel. Dengan melibatkan BUMN holding pertambangan, MIND ID bareng swasta.
Di Kepri, konsorsium Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, telah membangun pabrik produk turunan timah di Batam. Selanjutnya (3) Pengembangan KEK Galang Batang di Bintan, smelter bauksit dengan pelaksana BUPP KEK Galang Batang. Prabowo juga menetapkan PSN (4) Kawasan Industri Pulau Ladi di Batam, dengan pelaksana sepenuhnya swasta. Skenario sebagai penunjang KEK Kesehatan Batam di Sekupang.
Selanjutnya, (5) Pengembangan Kawasan Industri Toapaya, Pulau Poto, dan Kampung Masiran di Bintan, pelaksana sepenuhnya swasta sekaligus perluasan KEK Galang Batang. Terakhir (6), PSN Kawasan Industri Wiraraja Green Renewable Energy & Smart-Eco Industrial Park di Batam, dengan sepenuhnya pelaksana swasta. Ahmad Makruf, bos Wiraraja berkongsi dengan investor menggarapnya di Batam. Mahruf Ketua KADIN Kepri, dan kini pengurus KADIN Pusat Bidang KEK.
(*)
