angkaberita.id – Kemendagri akan menyuntik mati BUMD merugi di Tanah Air lewat DPRD setempat. Kini mereka berancang-ancang memuluskan skenario tadi. Selain pembubaran, Kemendagri juga menyebut skenario merger atau penggabungan usaha.
Rencana tadi menyusul penegasan Mendagri saat Rakornas Keuangan Daerah di Jakarta, kemarin. Sebab, lanjut Mendagri, hampir setengah BUMD merugi. Tak sedikit kondisi berdarah-darah dan membebani APBD. Pemicunya, BUMD menjadi sumber “Pakdul” dan tempat nepotisme alias orang dalam.
“Jumlah BUMD kita 1.057, hampir separuhnya bleeding karena menaruh orang, menaruh keluarga, menaruh saudara, menaruh teman di situ yang tidak capable. Kedua mohon maaf, mungkin (anggaran) dipakai. Ini ada teman-teman KPK. (Anggaran) nanti dipakai untuk hal-hal tertentu,” kata Tito, seperti metrotvnews lansir, kemarin.
Kata Tito, di setiap pergantian kepala daerah akan masuk lagi orang titipan baru dan membuat BUMD semakin merugi. “Saya pahamlah modus-modus operandinya. Karena kalau diteruskan sudah rugi, harus membiayai lagi operasionalisasinya dari APBD,” sebut Tito. (*)