Gaduh Biskuit Hiu, Stunting Kunci KLA Pinang Naik Kelas?

debat pilwako tanjungpinang 2024/foto via presmedia.id

angkaberita.id – Penjabat Wako Tanjungpinang Andri Rizal agaknya mulai getol ngurus stunting. Dia  menghidupkan kembali Pro Amazing di setiap kecamatan se-Bumi Gurindam, termasuk lewat terobosan istilah "Sedulur", alias Sedekah Dengan Telur. Selain mengejar rapor biru, Pemko agaknya tengah mengincar duit insentif fiskal miliaran. Apalagi APBD mereka defisit.

Kabar baik? Bagi paslon Pilwako tentu saja kabar baik sehabis gaduh biskuit hiu. Siapapun mereka terpilih kelak bakal dapat warisan rapor stunting sedikit beda. Selebihnya, gerak cepat terlambat Pj Wako menjadi amunisi Pemko lewat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengejar target KLA naik kelas di akhir 2024.

Sejak beberapa tahun terakhir, Tanjungpinang sukses menggamit predikat Kota Layak Anak (KLA) madya. Pemprov lewat instansi terkait menargetkan di ujung tahun, mereka naik kelas menjadi KLA Nindya, dua tahap sebelum KLA Paripurna.

“Bintan dan Tanjungpinang target (KLA) nindya,” kata Andi Kurniawan, Kabid Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kepri, baru-baru ini. Stunting menjadi harapan pendongkrak angka indikator, meskipun muncul tantangan banjir pernikahan dini di jantung ibukota Pemprov Kepri.

Sebab, berdasarkan data Pengadilan Agama Tanjungpinang, nikah dispensasi selama sembilan terakhir meningkat dibanding tahun lalu. Pemprov tak lepas tangan. Mereka turun membantu kabupaten/kota memenuhi kinerja penilaian KLA tersebar di enam klaster, termasuk klaster hak kesehatan dan kesejahteraan anak.

(*)

Bagikan