angkaberita.id

Border Tourism, Dispar Dorong Kebijakan Auto Gate Wisman Di Kepri

guntur sakti kadispar kepri/foto via batamnews

kemitraan stratregis pengelola lagoi dengan vfs global/foto via bintan-resorts.com

angkaberita.id – Pemprov melalui Dispar Kepri menaruh harapan besar ke Menpar baru dan Kementerian Imigrasi guna mengembalikan kejayaan pariwisata di Bumi Segantang Lada, terutama skema border tourism. Kepri mendorong kebijakan auto gate arus wisman berlanjut ke pintu laut Kepri.

“Kita berharap kebijakan auto gate juga pintu masuk wisman di Kepri,” ujar Guntur Sakti, Kadispar Kepri, Selasa (22/10/2024). Harapan seiring kerjasama keimigrasian Ditjen Imigrasi dengan VFS Global. Nama terakhir, sebelum MoU dengan Ditjen Imigrasi telah kerjasama serupa dengan BRC, pengelola Lagoi di Bintan, Kepri.

Sebab, lanjut Guntur, dengan kebijakan auto gate, menjadi bentuk kesungguhan pemerintah menghadirkan tiga kunci arus kunjungan wisman ke Tanah Air, termasuk Kepri. Yakni, security, safety dan services. “Servis dengan porsi terbesar, termasuk di dalamnya keamanan dan kenyamanan tadi,” kata Guntur.

Kerjasama Ditjen Imigrasi dan VFS Global baru memberlakukan auto gate di pintu udara, yakni Bandara Soetta di Jakarta-Banten, Ngurah Rai di Denpasar, Bali. Dengan pengurusan visa online lewat e-visa, wisman nantinya memang tak akan berurusan fisik dengan petugas Imigrasi di pintu masuk pariwisata.

Begitu syarat pengajuan lengkap, termasuk PNBP tarif visa on arrival, wisman tinggal lenggang kangkung ke destinasi wisata di Tanah Air. Kepri telah bersiap mengeksekusi kebijakan tadi. Apalagi Ditjen Imigrasi menetapkan delapan pelabuhan menjadi pintu masuk wisman ke Tanah Air jalur laut.

Pintu laut tadi menyusul Perpres bebas visa bagi ekspat di Singapura. Dispar Kepri telah menyiapkan ekosistem bagi kepentingan border toursim, termasuk kebijakan auto gate turunan Perpres bebas visa. Selain merangkul KDH se-Kepri berbagi “tanggung jawab” arus kunjungan, Pemprov juga serius menggenjot kepariwisataan lewat Kepri Tourism Forum melibatkan pemangku kepentingan, terutama swasta.

Dispar dan mereka, kata Guntur, fokus ke “customer management” alias servis. Sebab, Gubernur Ansar telah jor-joran membereskan tantangan “product management” seperti membenahi destinasi dan atraksi, seperti Pulau Penyengat dan sebagainya. “Kepri sangat siap menjawab mimpi besar pusat,” kata Guntur.

(*)

Bagikan
Exit mobile version