Peringatan Hari Anak Nasional, Sekolah Di Kepri Tak Aman Lagi

ilustrasi perundungan anak via harapanrakyat.com

angkaberita.id - Gubernur Ansar dijadwalkan menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kepri di SMAN 4 Tanjungpinang, Rabu (31/7/2024). Hajatan tahunan tadi, kali ini di tengah kabar rencana Pemprov menggabungkan SMAN 3 dengan SMAN 1 Tanjungpinang akibat gaduh PPDB tahun ajaran 2024.

SMAN 1 kelebihan pendaftar hingga melebihi daya tampung. Sedangkan SMAN 3 nyaris sepi peserta didik baru. Kalau terealisasi, sejumlah kalangan mengkhawatirkan terjadinya praktik perundungan, terutama ke peserta didik asal SMAN 3 Tanjungpinang.

“Mereka akan menjadi bahan olokan kawan-kawan sekolah,” curhat seorang alumni SMAN 3 Tanjungpinang, baru-baru ini, merespon kabar rencana pengabungan. Gubernur Ansar agaknya perlu mempertimbangkan curhatan tadi. Sebab, kekerasan anak di Kepri, termasuk kasus perundungan di sekolah, terhitung tinggi.

Bahkan, berdasarkan catatan Puspaga Kepri, sekolah menjadi tiga besar lokasi paling sering terjadi kasus kekerasan terhadap anak setelah rumah dan tempat umum. Bertajuk “Situasi Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Kepri”, Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial merilis laporan mereka di tahun 2024.

“Kalau sekolah tidak aman lagi, kemana anak-anak akan berlindung,” sentil Sudirman Latief, Konselor Puspaga Kepri, pekan lalu. Puspaga merupakan mitra konseling Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kepri di bidang kesejahteraan anak. Kasus kekerasan di sekolah lanjut Sudirman, terhitung memprihatinkan. Sepanjang 2023 terjadi 578 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dengan rumah menjadi lokasi paling sering terjadi kekerasan, termasuk perundungan, ke perempuan dan anak-anak. Yakni, sebanyak 1.666 kasus. Tempat umum sebanyak 256 kasus dan sekolah sebanyak 136 kasus. Berdasarkan usia, korban sebagian besar berumur 13-17 tahun, dengan jenjang pendidikan tersebar  di SLTP dan SLTA.

Jenis perundungan mulai fisik hingga verbal. “Kita tak bisa lepas tangan, mereka anak-anak kita,” kata Sudirman mengajak lintas OPD di Kepri bersinergi menangani persoalan tadi. Data tadi, kata Sudirman, rangkuman 2019-2023. Kasus merupakan rekap laporan masuk ke UPTD PPA di kabupaten/kota, dan data aplikasi Simfoni Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Kepri di Tanjungpinang rencananya ditandai deklarasi anti kekerasan terhadap anak. Dengan mengangkat pesan kampanye soal “Anak Merdeka Dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak Dan Stunting”. “Rencananya Pak Gubernur (Ansar) hadir,” kata Andi Kurniawan,  Kabid Pemenuhan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kepri, pekan lalu. Peringatan nantinya melibatkan anggota Forari, alias Forum Anak di Kepri.

(*)

Bagikan