Pabrik Solder Di Tunas Industri Targetkan Rp 1.2 Triliun, Pakai Listrik Hijau PLN Batam

angkaberita.id – Kalangan investor kian percaya investasi hijau di Batam. Terbaru, PT Arsari Tambang lewat anak usahanya, PT Solder Tin Andalan Indonesia (PT STANIA), berinvestasi membangun pabrik timah solder di Kawasan Industri Tunas Prima, dengan pasokan listrik hijau dari PLN Batam.

Selain menargetkan produksi sebanyak 2000 ton timah solder per tahun, mereka juga mematok omzet Rp 1,2 triliun di tahap awal. Hashim S.Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto sekaligus Komisaris Utama PT Arsari Tambang, hadir memimpin groundbreaking, pada 10 Mei pekan lalu.

Ikut mendampinginya CEO Tunas Group dan Kapolda Kepri serta Kepala BP Batam dan Gubernur Kepri. Investasi Grup Hashim sekaligus ikhtiar hilirisasi timah di Tanah Air. Kata Hashim demi meningkatkan nilai tambah komoditas dan memperkuat infrastruktur industri dalam negeri.

Serta, seperti dilansir laman tunasindustrial.com menciptakan lapangan kerja, khususnya di Batam. Selain berlokasi strategis, pemilihan Batam juga sejalan dengan ketersediaan dukungan infrastruktur hijau di Batam serta insentif investasi dari BP Batam dan Pemprov Kepri.

Targetnya kapasitas produksi timah solder nantinya dapat bersaing dengan Malaysia dan India, dua pemain besar timah solder di dunia. gara produsen solder terbesar saat ini. Timah solder diperlukan di industri elektronik, khususnya mobil listrik. Selain solder wire, pabrikan juga memproduksi solder paste. Total Hashim menginvestasikan Rp 400 miliar.

Keseluruhan proses produksinya mengadopsi skenario bisnis rendah karbon. PT STANIA melengkapinya dengan standar eksekusi produksi berbasis ISO ISO 9001, 14001, 50001 dan 45001 dalam pengendalian mutu, perlindungan lingkungan, manajemen energi, dan keselamatan kerja.

Energi Bersih

Kawasan Industri Tunas Prima melayani investasi berbasis industri hijau, termasuk pemakaian energi listrik bersih dari PLN Batam. Tak hanya itu, investor di Tunas Industri juga dilengkapi dengan Renewable Energy Certificates (REC), sertifikat standar industri hijau di dunia bisnis global.

Selain itu, pengelolaan Kawasan Industri Tunas Prima juga telah tersertifikasi Green Mark For District terbitan BCA International dari Singapore, dan sertifikat Greenship Neighborhood dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

Saat ground breaking Kawasan Industri Tunas Prima pada September  2023, PLN Batam lewat skema Smart Green Service (SGS) sepenuhnya menjamin dan menyediakan pasokan energi bersih bagi kepentingan investasi dan industri di Batam.

Selain kepentingan menopang pertumbuhan ekonomi, juga sejalan dengan tekad PT PLN (Persero) melalui PLN Batam mencapai target net zero emission di tahun 2060, dengan berbasis energi bersih dan berkelanjutan. “Layanan khusus SGS untuk memenuhi kebutuhan listrik berbasis energi bersih terintegrasi ke kawasan industri Tunas Prima,” tegas Muhammad Irwansyah Dirut PLN Batam saat itu.(*)

 

Bagikan