angkaberita.id - Kendati Kemenkes RI belum merilis resmi soal stunting di Sumatera, termasuk di Kepri. Tapi, BKKBN RI lewat petinggi mereka justru telah mengonfirmasi kebenaran kabar beredar soal angka stunting hasil SKI tahun 2023. Terbaru, Sestama BKKBN RI menyanjung Pemprov Riau sukses menurunkan stunting secara drastis.
Seperti diungkapkan Tavif Agus Rayanto, Sestama BKKBN RI saat memimpin Rakerda Bangga Kencana di Pekanbaru, Selasa (2/4/2024). Dia mengapresiasi prestasi penurunan stunting di Riau dari 17 persen tahun 2022 (SSGI) menjadi 13,6 persen tahun 2023 (SKI), alias turun 3,4 persen.
Meski demikian, dia mengaku masalah pendataan masih menjadi pekerjaan rumah setiap provinsi di Tanah Air, termasuk di Sumatera. Kepada Pemda, dia juga menegaskan pentingnya layanan kesehatan anak-anak stunting. Sehingga tak terpaku mengejar angka penurunan saja.
Pasok Data Hidup
"Kita tidak boleh mengabaikan anak-anak stunting. Jangan hanya mengejar angka penurunan saja tapi tidak memberi pelayanan kesehatan untuk anak-anak stunting," tegas Tavif, seperti dilansir republika mengutip laporan Antara, Rabu (3/4/2024).
Dia juga menekankan agar seluruh pihak fokus penanganan stunting ke ibu hamil, baduta dan Posyandu. Terpisah, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo berjanji memasok Pemda dengan "data hidup" hasil pemutakhiran pendataan keluarga berisiko stunting demi memahami perilaku. Langkah serupa juga dijanjikan BKKBN Kepri.
Bulan ini, mereka akan kembali turun memvalidasi data terkait, termasuk e-PPGBM. Nah, kabar baiknya, kemungkinan besar angka stunting di Kepri akan menurun. Sebab, berdasarkan data e-PPGBM per Oktober 2023, stunting di Kepri turun.
(*)