angkaberita.id - Lawan overtourism, terutama wisata ke Gunung Fuji, Jepang mulai memajaki wisman ke sana meniru sukses di Bali. Pemerintah Prefektur Yamanashi, selevel Pemprov di sini, mengenakan tarif masuk Gunung Fuji sebesar 2.000 Yen.
Tarif masuk sengaja dilakukan demi mengurangi masalah di situs pariwisata warisan Unesco tadi. "Kami akan memastikan Gunung Fuji, harta karun dunia, diwariskan kepada generasi mendatang," kata Koutaro Nagasaki, Gubernur Yamanashi, seperti dilansir Kompas mengutip laporan CNN, kemarin.
Selain perilaku pendaki tak pantas, pengenaan tarif pendakian juga akibat sampah dan kemacetan di jalur pendakian. Selain pengenaan tarif, Jepang juga membatasi pendaki sebanyak 4.000 wisman saja, demi menjaga keselamatan mereka.
Data tahun 2019, sebanyak lima juta wisman mendaki ke sana, atau meningkat tiga juta dibanding tahun 2012. Sehingga terjadi overtourism dan banjir sampah. Belum lagi peningkatan emisi karbondioksida. Dengan alasan pelestarian situs budaya, Pemprov Bali juga mengenakan retribusi ke setiap wisman datang sebesar Rp 150 ribu per orang.
(*)