Soal Investasi FTZ Tanjungpinang, Pemko Usulkan Jurus Upah Murah

sekda zul hidayat, sekda tanjungpinang usai rakor dan konsolidasi pengelolaan lahan ftz bintan di tanjungpinang, kamis (16/11/2023)/foto via tanjungpinangkota.go.id

Soal Investasi FTZ Tanjungpinang, Pemko Usulkan Jurus Upah Murah

angkaberita.id - Kendati belum terdengar rencana pemerintah menghapus kebijakan kawasan perdagangan bebas (FTZ), termasuk di Kepri. Tapi, Kemenko Perekonomian mulai galak terhadap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), termasuk di FTZ, dengan mencabut status mereka jika tak mendatangkan investasi signifikan.

Pertengahan tahun 2024 menjadi tenggat evaluasi mereka. Kalau tidak signifikan pertumbuhan investasinya, Kemenko akan cabut status KEK. "Sesuai arahan Pak Presiden (Jokowi)," kata Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kemenko, seperti dikutip detikcom, Jumat (10/11/2023).

Kini terdapat 20 KEK di Tanah Air, terdiri 10 KEK industri dan 10 KEK pariwisata. Tapi, secara kumulatif, hingga kuartal III tahun 2023 baru mencatatkan nilai investasi Rp 140 triliun, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 86.273 orang dari 318 pelaku usaha.

Di Tanjungpinang, Badan Pengusahaan FTZ Bintan Wilayah Tanjungpinang dan Pemko rapat koordinasi sekaligus konsolidasi soal lahan, Kamis (16/11/2023). Selain listrik dan air, lahan merupakan infrastruktur dasar prasyarat investasi. Di Kepri, FTZ berlokasi di Batam, Bintan dan Karimun.

Khusus Batam dan Bintan, masing-masing, juga berdiri KEK. Di Bintan, keberadaan smelter buksit PT BAI menjadi jangkar investasi. Sedangkan di Batam, masing-masing, KEK Nongsa Digital dan KEK MRO Batam Aero Technic. Di Batam, pengelolanya BP Batam.

Bersama BP Sabang, setiap tahunnya APBN lewat persetujuan Komisi VI DPR menganggarkan operasional mereka. Hasilnya, lewat Ariastuty Sirait Kepala Biro Humas, BP Batam mengklaim masih menjadi mesin investasi di Kepri, dengan investor hingga ke Eropa. Jauh meninggalkan BP FTZ Karimun dan BP FTZ Bintan.

Nostalgia Sei Carang

Saat rakor kemarin, terungkap FTZ Tanjungpinang bukannya tak memiliki keistimewaan. Hanya memang, BP FTZ perlu memiliki kiat dan strategi memenangkan persaingan investasi. Apalagi bukan hanya Kepri, lewat Kadin Kepri dengan BBK Murah, kalang kabut menarik investasi.

Hampir seluruh negara tetangga Kepri, seperti Singapura hingga Malaysia, juga lintang pukang meyakinkan pemodal berinvestasi ke tempat mereka. Pendeknya, persaingan investasi tak hanya antara Batam, Bintan dan Karimum. Tapi, sudah dengan jiran Singapura dan Malaysia.

"Tidak lain tidak bukan, untuk memenangkan kompetisi pasti kelebihan apa yang kita tawarkan kepada investor supaya mereka mau berinvestasi di Tanjungpinang," pesan Zul Hidayat, Sekda Pemko Tanjungpinang. Kata dia, kehadiran FTZ Bintan harus menjadi daya tarik bagi investasi.

Sebab, lanjut dia, selain berlokasi strategis dekat Selat Malaka, juga Tanjungpinang di masa Kesultanan Riau Lingga lewat Sei Carang merupakan jantung perekonomian regional sebelum akhirnya tenggelam, kalah pamor dari Singapura. "Tapi, justru bagaimana kejayaan masa lalu kita jadikan motivasi," saran Zul kepada petinggi BP FTZ Bintan soal investasi di Tanjungpinang.

"Bukan tidak mungkin, sudah saatnya ini, kita bisa kembali maju bersama dengan manfaatkan potensi ada," sebut Zul kepada petinggi BP FTZ Bintan soal investasi di Tanjungpinang. Berdasarkan catatan sejarah, Sei Carang di masa lalu merupakan jangkar perdagangan lintas bangsa di Semenanjung Melayu.

Kapal dagang dari mancanegara banyak singgah ke Sei Carang, sebelum meneruskan perjalanan dagang mereka. Di Kepri, baru Pelabuhan Ampar di Batam, bersiap menjawab tantangan nostalgia Sei Carang, dengan konsep "Smart Port". Langkah pertama dengan mendatangkan empat STS Crane demi mengurangi dwelling time, alias waktu tunggu bongkar muat.

Upah Murah

Di Tanjungpinang, kendati belum kelasnya bersaing dengan Singapura. Tapi, setidaknya dapat menjadi pesaing Batam menjadi lokasi investasi di Kepri. Sebab, kata Zul, dibanding Batam, Tanjungpinang memiliki keunggulan berupa UMK lebih rendah dari sana.

"Bahkan, dengan Batam kita punya selisih (UMK) satu juta rupiah. Itu bagi investor sangat luar biasa," ucap Zul mempromosikan trik merayu investor. Hanya, Zul agaknya lupa, kondisi UMK Tanjungpinang rendah bukan sekarang saja. Tapi, untuk sebagian, telah bertahun-tahun, bahkan jauh sebelum lahir FTZ Bintan.

Kenyatannya juga tak terdengar realisasi investasi ke Senggarang, lokasi FTZ Bintan di Tanjungpinang, meskipun berstatus ibukota provinsi. Hanya, usulan Pemko Tanjungpinang lewat Sekda, agaknya tersirat lebih baik FTZ Bintan di Tanjungpinang terkenal dengan kebijakan upah murah dibanding kesohor gegara kebijakan lain.

(*)

Bagikan